Kondisi Finansial Bikin Millennials Amerika Serikat Malas Punya Anak

Angka kelahiran di Negeri Paman Sam mencapai titik terendah

Washington DC, IDN Times - Menikah dan memiliki anak bukan sebuah tanggung jawab yang mudah. Ini yang dirasakan oleh millennials di Amerika Serikat. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada 2017 lalu Negeri Paman Sam mencatat angka kelahiran terendah dalam 30 tahun terakhir.

Tren ini sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Laporan yang dirilis Urban Institute menunjukkan penurunan angka kelahiran di kalangan perempuan berusia 20-an tahun sebesar 15 persen antara 2007 hingga 2012, khususnya. Salah satu faktor yang melatarbelakangi ini adalah masalah finansial.

Baca Juga: Ini Dia Rahasia Sukses Jadi Pasutri Millennials & Gak Tergantung Ortu!

1. Kondisi ekonomi yang tidak pasti membuat millennials malas punya anak

Kondisi Finansial Bikin Millennials Amerika Serikat Malas Punya Anakunsplash.com/Elevate

Pada 2017, ada 3.853.472 kelahiran di Amerika Serikat. Angka ini turun dua persen dibandingkan 2016 dan merupakan yang terendah dalam tiga dekade terakhir. Karen Benjamin Guzzo, associate director Center for Family & Demographic Research di Bowling Green University, mengatakan kepada LiveScience bahwa secara umum penduduk Amerika Serikat merasa berada dalam ketidakpastian ekonomi.

Bisa saja mereka saat ini memang menerima gaji, tapi dari kerja paruh waktu. Bisa juga mereka masih kuliah dan bekerja di saat bersamaan. Kemungkinan lainnya mereka bekerja, tapi mayoritas penghasilan dipakai untuk membayar pinjaman biaya kuliah. "Orang-orang merasa sangat tidak yakin tentang masa depan. Dan secara umum itu tak mengindikasikan kondisi yang tepat untuk punya anak," ujar Guzzo.

2. Perempuan millennials jadi pihak paling terdampak Resesi Besar

Kondisi Finansial Bikin Millennials Amerika Serikat Malas Punya Anakunsplash.com/Jens Johnson

Salah satu yang menjadi sorotan adalah perempuan berusia 20-an hingga 30-an tahun. Kategori usia ini yang dalam beberapa tahun terakhir paling banyak menjadi ibu di Amerika Serikat. William Frey, demografer dari Brookings Institution, berkata kepada Salon bahwa mereka adalah pihak "yang paling terdampak oleh ekonomi". 

Mereka mulai memasuki dunia kerja ketika Resesi Besar berakhir pada 2010. Meski demikian, gaji yang stagnan dan peningkatan biaya hidup mengakibatkan banyak perempuan millennials jatuh ke dalam situasi finansial buruk hingga enggan memiliki anak. Apalagi mereka masih harus membayar utang biaya kuliah.

Baca Juga: Ini Alasan Millennials Tidak Tertarik Dunia Politik

3. Millennials punya dua pilihan: menunda punya anak atau tak menjadi ibu sama sekali

Kondisi Finansial Bikin Millennials Amerika Serikat Malas Punya Anakunsplash.com/icons8 team

Penelitian Pew Research pada 2016 menemukan bahwa 48 persen perempuan millennials (usia 20 hingga 35 tahun) menjadi ibu. Tapi, angka tersebut masih kalah dibanding ketika pada tahun 2000. Saat itu, 57 persen perempuan di usia sama--lahir antara 1965 hingga 1980--sudah menjadi ibu.

Fakta itu menunjukkan perempuan millennials memilih untuk menunda kehamilan. Pew Research melakukan penelitian kembali pada pertengahan 2018 lalu dan mendapati 23 persen orang dewasa di bawah 50 tahun tanpa anak mengatakan mereka tak mau memiliki keturunan. Sedangkan 14 persen punya alasan lain yang membuat mereka tak menghendaki anak.

4. Anak-anak muda juga meragukan pernikahan

Kondisi Finansial Bikin Millennials Amerika Serikat Malas Punya Anakunsplash.com/Studio Republic

Kenyataan ini mengungkap situasi lainnya. Menurut Pew Research, 26 persen anak muda berumur 18 hingga 24 tahun, serta 34 persen orang berusia 25 hingga 35 tahun, menjadikan ketidaksiapan finansial sebagai alasan untuk tidak menikah. Meski demikian, masih ada perempuan yang sebenarnya berharap untuk berkeluarga, hanya saja faktor ekonomi tetap menjadi pertimbangan utama mereka.

Mayoritas perempuan menginginkan calon suami yang memiliki pekerjaan tetap. Namun, sejak 2012, semakin sedikit laki-laki muda yang mendapatkan pekerjaan. Fakta menyedihkan lainnya adalah walau mereka mempunyai pekerjaan, membeli rumah tidak semudah ketika era Generasi X dulu. "Faktanya, jika kamu sesuaikan inflasi, median gaji laki-laki berumur 25 sampai 34 tahun per jam seperlima lebih sedikit dibanding 1980," tulis Pew Research.

Baca Juga: Duh, Tren Keuangan di Kalangan Millennial Ini Bikin Galau!

5. Penurunan niat berkeluarga ini berpengaruh negatif kepada Baby Boomers

Kondisi Finansial Bikin Millennials Amerika Serikat Malas Punya Anakunsplash.com/Wes Hicks

Pragmatisme yang dianut oleh millennials ini rupanya berpengaruh kepada generasi sebelumnya. Menurut Forbes, keengganan berkeluarga membuat millennials tidak berminat membeli properti. Padahal, Baby Boomers adalah generasi yang berharap menjual rumah mereka kepada anak muda.

Ini karena sebagian besar kekayaan mereka tidak berada di bank atau dalam bentuk investasi, melainkan rumah itu sendiri. Dengan kata lain, kondisi ini menjadikan kemungkinan bagi mereka untuk menjual rumah semakin kecil. Di saat bersamaan, millennials sendiri juga tidak mampu untuk membeli rumah yang dihuni oleh Baby Boomers. 

Sementara itu, bagi yang berkeluarga dan memiliki rumah, mereka bisa hidup dalam kondisi itu karena warisan orangtua. Ini seperti yang diutarakan oleh salah satu warga kepada Salon. "Seburuk kedengarannya, ibuku meninggal dan dia meninggalkan warisan di mana aku mampu untuk memiliki anak."

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya