Kontes Kecantikan Peru Usung Tema Kekerasan Berbasis Gender
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kontes kecantikan pada umumnya sangat menjunjung tinggi kemolekan fisik perempuan. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta pun biasanya terbilang bersifat dasar. Namun, final pemilihan Miss Peru kali ini menyajikan sesuatu yang baru.
Penyelenggara mengusung tema kekerasan berbasis gender.
Para peserta kontes kecantikan itu wajib menyebutkan fakta-fakta terkait kekerasan berbasis gender di Peru. Salah satu peserta, Juana Acevedo Chumpitaz, mengatakan bahwa "lebih dari 70 persen perempuan di negara kita adalah korban pelecehan di jalan".
Sedangkan Camila Canicoba Llaro menyebutkan "ada 2.202 kasus pembunuhan terhadap perempuan karena jenis kelaminnya yang dilaporkan selama sembilan tahun terakhir di negara kita"
Youtube
Salah satu fase seleksi yang unik juga terjadi saat mereka memeragakan busana renang dengan latar belakang potongan koran tentang berita kekerasan terhadap perempuan. Topik tersebut tengah menjadi sorotan di sejumlah negara Amerika Latin, tak terkecuali Peru.
Editor’s picks
Baca juga: Di-Bully karena Penyakit Kulit, Gadis Ini Ubah Tubuhnya Jadi Kanvas Seni
Keputusan mengangkat kekerasan berbasis gender adalah untuk mendukung keberadaan perempuan.
Dikutip dari BuzzFeed, penyelenggara Miss Peru, Jessica Newton, mengaku bahwa kontes tahun ini memang didedikasikan untuk menyuarakan tentang kekerasan berbasis gender. Alasannya adalah untuk memberdayakan perempuan-perempuan di Peru.
Newton juga menegaskan bahwa itu bukan sebuah keputusan yang sulit. "Setiap orang yang tidak mengecam dan setiap orang yang tak melakukan sesuatu untuk menghentikan kekerasan itu justru terlibat di dalamnya," kata Newton.
Mantan juara kontes kecantikan tersebut juga membela keberadaan peragaan baju renang. Selama ini tak sedikit yang menilai segmen itu justru menempatkan perempuan sebagai obyek seksual. Namun, menurut Newton, peragaan busana renang itu justru bersifat penting untuk hak perempuan.
Ia berkata bahwa perempuan seharusnya tetap dihargai tak peduli pakaian apa yang dikenakan. "Perempuan bisa berjalan telanjang jika mereka mau. Telanjang. Itu adalah keputusan personal. Jika aku berjalan dengan busana renang, aku sama sopannya dengannya seorang perempuan yang memakai gaun malam," tegasnya.
Baca juga: Model Ini Tunjukkan Betapa Menipunya Efek Photoshop