Masjid di Christchurch Dibuka Kembali untuk Salat Jumat

Rencananya azan salat Jumat disiarkan nasional

Christchurch, IDN Times - Masjid Al Noor dan Lindwood di Christchurch, Selandia Baru menjadi target penembakan pada Jumat lalu (15/3). Hampir seminggu kemudian, pengelola masjid bekerja keras membersihkan, merenovasi, dan mengecat masjid, agar tempat tersebut bisa berfungsi kembali untuk ibadah salat Jumat besok (22/3).

Di saat bersamaan, semakin banyak keluarga yang menguburkan jasad korban. Warga sekitar pun ikut menghadiri pemakaman dari penembakan massal yang disebut Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sebagai salah satu "hari terkelam" dalam sejarah negara tersebut.

1. Azan salat Jumat akan disiarkan secara nasional

Masjid di Christchurch Dibuka Kembali untuk Salat JumatANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Seperti dilaporkan Reuters, Ardern mengumumkan keputusan bahwa azan salah Jumat akan disiarkan secara nasional. Setelahnya, akan ada waktu dua menit untuk mengheningkan cipta dan menghormati korban penyerangan sadis ini.

Agar rencana ini berjalan lancar, Selandia Baru akan mengerahkan polisi bersenjata untuk menjaga keamanan masjid-masjid di berbagai tempat. Penembakan pada Jumat minggu lalu menewaskan 50 orang, di mana sebagian korban sedang beribadah di Masjid Al Noor.

"Kami akan meningkatkan keamanan besok untuk memastikan rasa aman bagi warga yang menghadiri ibadah salat Jumat," ujar polisi dalam sebuah keterangan resmi pada Kamis (21/3).

2. Sebanyak 30 jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarganya

Masjid di Christchurch Dibuka Kembali untuk Salat JumatANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Selain itu, sebagian besar pemakaman akan dilakukan pada Jumat besok, dengan terlebih dulu diadakan pembersihan jenazah. Beberapa jasad sudah dikuburkan pada Rabu (20/3), di antaranya adalah seorang siswa sekolah berjenis kelamin laki-laki.

Kepolisian telah melaporkan sudah mengidentifikasi dan menyerahkan 30 jasad kepada keluarga masing-masing. Waktu yang cukup lama untuk pemakaman ini menyebabkan beberapa korban frustrasi, karena dalam keyakinan umat Muslim, jenazah sebaiknya dimakamkan dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Penembakan di Christchurch, PM Selandia Baru Tolak Sebut Nama Pelaku

3. Keluarga dan komunitas Islam setempat sangat terpukul

Masjid di Christchurch Dibuka Kembali untuk Salat JumatANTARA FOTO/REUTERS/Chris Helgren

Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman yang turut dihadiri warga Muslim dan non-Muslim Selandia Baru.

"Semua bersedih dengan cara yang tak bisa kami jelaskan. Saya merasa sangat terpukul. Saya terganggu secara emosional ketika melihat jenazah-jenazah ini dikuburkan," ujar Gulshad Ali, warga Auckland yang rela ke Christchurch demi menghadiri pemakaman, kepada Al Jazeera.

Seorang imam di Pusat Studi Islam Australia, Mohamed Aljibaly, juga terbang ke Christchurch untuk alasan serupa. "Ada ayah dan anak yang jadi korban," ucap dia.

"Dia adalah orang Suriah dan melarikan diri dari apa yang terjadi di Suriah setiap hari, dan pembunuhan massal yang terjadi di sana hampir setiap hari, hanya untuk meninggal di Selandia Baru, tempat yang dia kira akan jadi rumah barunya, sebab dia adalah pengungsi."

4. Ardern mengimbau adanya gerakan anti-rasisme secara global

Masjid di Christchurch Dibuka Kembali untuk Salat JumatANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Ardern sempat hadir di salah satu rumah duka usai penembakan dan ikut berdoa bersama keluarga korban, serta warga Muslim setempat. Ia pun menegaskan meski pelaku, Brenton Tarrant, adalah orang Australia, tapi bukan berarti tak ada orang Selandia Baru yang berpikiran sama dengan laki-laki 28 tahun itu.

"Ia adalah warga negara Australia, tapi ini tidak berarti bahwa kami tak punya ideologi di Selandia Baru yang akan membuat marah mayoritas orang Selandia Baru," kata Ardern, seperti dikutip dari BBC.

Menurut dia, ada kewajiban untuk "menghapusnya di mana itu berada dan memastikan kita tak menciptakan sebuah lingkungan, di mana itu akan berkembang". Ardern juga menyerukan ada gerakan anti-rasisme global agar kejadian serupa tak terulang di mana pun.

"Apa yang dialami Selandia Baru di sini adalah kekerasan yang dibawa ke hadapan kami oleh seseorang yang tumbuh dan belajar ideologi di tempat lain. Jika kita ingin memastikan secara global bahwa kita punya dunia yang aman dan toleran dan inklusif, kita tak bisa berpikir soal ini dalam kerangka batasan negara."

5. Brenton Tarrant diancam pasal pembunuhan

Masjid di Christchurch Dibuka Kembali untuk Salat JumatANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Tarrant yang disebut sebagai mantan pelatih kebugaran itu hadir di persidangan usai melakukan aksinya. Polisi menjeratnya dengan pasal pembunuhan dan memastikan akan ada lebih banyak tuduhan yang mengikuti.

"Saya ingin meyakinkan kepada seluruh warga Selandia Baru bahwa kami melakukan apapun yang kami bisa untuk merespons serangan ini, dan mengerahkan semua sumber daya di berbagai komunitas di seluruh Selandia Baru," kata Kepala Polisi Selandia Baru Mike Bush dalam konferensi pers.

Baca Juga: Penembakan di Christchurch, Ini Fakta Aturan Senjata Selandia Baru

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya