Panas Capai 41 Derajat, 40 Warga Jepang Meninggal

"Rasanya seperti berada di dalam sauna"

Tokyo, IDN Times - Gelombang panas sedang melanda Jepang. Suhu tertinggi yang sempat tercatat mencapai 41 derajat celcius. Dikutip dari The Japan Times, ada setidaknya 11 orang yang meninggal dalam satu hari karena sengatan panas pada Sabtu (21/7).

1. Sejauh ini total ada 40 warga yang meninggal karena gelombang panas

Panas Capai 41 Derajat, 40 Warga Jepang MeninggalANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa gelombang panas dalam beberapa pekan terakhir telah menelan total 40 korban jiwa. Warga di sejumlah titik, seperti Tokyo, Ome, dan Kumagaya, harus merasakan suhu yang begitu membakar.

Bahkan, ratusan warga lainnya harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi yang sudah tak memungkinkan bagi mereka untuk beraktivitas seperti biasa. "Rasanya seperti berada di dalam sauna," ujar salah seorang warga.

Baca juga: Dubai Bebaskan Visa Kunjungan Selama Musim Panas, Ini Syaratnya!

2. Pemerintah mengeluarkan peringatan mengenai gelombang panas

Panas Capai 41 Derajat, 40 Warga Jepang MeninggalANTARA FOTO/Satellite image 2018 DigitalGlobe, a Maxar company/Handout via REUTERS

Otoritas berwenang Jepang mengimbau para warga untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas. Medis juga mengingatkan agar masyarakat tidak lupa menyantap makanan karena penting untuk mengurangi rasa lelah yang menambah risiko terkena serangan panas.

"Jika kamu tak punya cukup energi, kamu rentan terkena sengatan panas, yang bisa menjadi serius dalam periode waktu singkat. Sangat penting untuk tak meninggalkan makan dan mendapatkan tidur cukup," ujar salah satu dokter klinik di Tokyo yang turut menangani warga.

3. Sebagian besar korban jiwa adalah warga senior

Panas Capai 41 Derajat, 40 Warga Jepang MeninggalANTARA FOTO/Kyodo via REUTERS

Hampir semua dari 11 orang yang meninggal pada Sabtu kemarin adalah warga senior, termasuk dua pasang suami istri berusia 70-an tahun yang ditemukan meninggal di kediaman masing-masing di Tokyo dan Osaka.

Melihat betapa gentingnya situasi, Departemen Pemadam Kebakaran dan Bencana Jepang pun melakukan tindak pencegahan. Pada Minggu kemarin (22/7), ada lebih dari 3.000 ambulans yang diturunkan di Tokyo.

Gelombang panas ini terjadi usai Jepang dilanda banjir dan longsor mematikan yang disebabkan curah hujan sangat deras pada bulan ini. Menurut laporan The Guardian, setidaknya 218 tewas dan 12 lainnya masih hilang. Petugas manajemen bencana pun mengalami kesulitan di lapangan karena harus terpapar gelombang panas yang menyengat.

Baca juga: 5 Snack Jepang yang Paling Laris Manis di Indonesia, Bikin Nagih Sih!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya