Penembakan di Jerman Disiarkan Secara Online Selama 35 Menit

Ditonton oleh kurang lebih 2.200 orang

Halle, IDN Times - Peristiwa penembakan menggegerkan warga kota Halle, Jerman, pada Rabu (9/10). Parahnya, pelaku yang diduga anti-Yahudi tersebut juga menyiarkan insiden keji tersebut selama 35 menit di platform online bernama Twitch.

Dilansir dari Reuters, sepanjang waktu itu, ada sekitar 2.200 orang yang menonton dengan cara streaming. Penembakan yang terjadi di luar sebuah sinagog tersebut menewaskan setidaknya dua orang.

1. Twitch membenarkan informasi tersebut

Penembakan di Jerman Disiarkan Secara Online Selama 35 MenitPolisi berkumpul setelah penembakan terjadi di timur kota Halle, Jerman, pada 9 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Marvin Gaul

Melalui Twitter, Twitch membenarkan bahwa pelaku penembakan menyiarkan langsung aksinya di platform milik Amazon itu. "Pemilik akun menyiarkan langsung aksi kejinya di Twitch selama 35 menit, selama itu ada kurang lebih lima penonton," cuit Twitch.

Hanya saja, rekaman dari streaming itu masih ada dan menarik jauh lebih banyak penonton.

"Sebuah rekaman dari siaran itu, yang otomatis ada berdasarkan pengaturan akun, ditonton oleh kurang lebih 2.200 orang selama 30 menit sebelum akhirnya video ditandai dan dihapus dari Twitch," lanjut Twitch.

Baca Juga: Usai Penembakan Christchurch, Warga Serahkan Ribuan Senjata

2. Akun yang dipakai tergolong baru

Penembakan di Jerman Disiarkan Secara Online Selama 35 MenitPolisi mengamankan daerah setelah penembakan terjadi di timur kota Halle, Jerman, pada 9 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Marvin Gaul

Menurut informasi yang dibagikan Twitch, akun yang menyiarkan penembakan itu baru dibuat "sekitar dua bulan sebelum siaran" dari aksi itu dilakukan. Selama ini juga, pemilik akun baru melakukan live streaming sebanyak satu kali. "Twitch punya kebijakan tidak ada toleransi terhadap perilaku penuh kebencian seperti itu."

Setelah menghapus video itu, Twitch mengaku membagikan informasi yang dibutuhkan kepada para pelaku industri untuk mencegah tersebarnya konten tersebut. "Kami menganggap ini sangat serius dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan rekan-rekan di industri, penegak hukum serta pihak-pihak terkait demi melindungi masyarakat." 

3. Pelaku mengungkapkan kebencian kepada Yahudi

Si pelaku dilaporkan berusaha mendobrak pintu sebuah sinagog yang berlokasi di dekat gerai kebab Turki. Dalam video yang ia rekam sendiri, pelaku mengungkapkan kebenciannya terhadap warga Yahudi. Apalagi ketika insiden itu berlangsung, umat Yahudi sedang merayakan Yom Kippur atau Hari Penebusan yang dianggap sangat suci.

"Feminisme adalah penyebab dari menurunnya angka kelahiran di negara-negara Barat, yang dijadikan sebagai kambing hitam untuk imigrasi massal, dan akar semua persoalan ini adalah Yahudi," ujarnya, di dalam sebuah mobil, sebelum akhirnya melakukan penembakan.

4. Polisi menangkap satu orang, tapi mengimbau masyarakat tetap waspada

Penembakan di Jerman Disiarkan Secara Online Selama 35 MenitKanselir Jerman Angela Merkel menghadiri rapat kabinet mingguan di Kekanseliran di Berlin, Jerman, pada 4 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke

Aparat sempat mengatakan pelaku lebih dari dua orang dan telah kabur menggunakan sebuah kendaraan. Kemudian, mereka mengumumkan telah menangkap satu orang, tapi mengimbau masyarakat agar tetap waspada.

"Terjadi beberapa kali tembakan. Terduga pelaku kabur dengan kendaraan. Kami meminta publik tinggal di rumah mereka," kata polisi, seperti dilansir dari The Independent.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, sendiri tampak hadir dalam doa bersama di sinagog yang menjadi target pelaku. Ia menyampaikan "solidaritas kepada seluruh warga Yahudi di hari suci Yom Kippur".

Baca Juga: Penembakan di Virginia Beach: Setidaknya 11 Orang Dilaporkan Tewas

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya