Rangkuman Surat Donald Trump yang Berisi Ancaman Keluar dari WHO

Trump juga mengancam setop pendanaan WHO secara permanen

Washington DC, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang dalam sorotan, di sela-sela berlangsungnya pertemuan tahunan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang dimulai awal pekan ini. Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja memberikan surat terbuka kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang berisi kritik dan ancaman.

Surat tersebut juga merupakan tindak lanjut dari keputusan Trump untuk membekukan sementara dana Amerika Serikat, bagi badan dunia yang memimpin koordinasi melawan virus corona tersebut. Apa isi surat Trump dan bagaimana implikasinya terhadap penanganan pandemik? Berikut adalah rangkumannya:

1. Amerika Serikat menilai WHO tak independen karena tunduk pada Tiongkok

Rangkuman Surat Donald Trump yang Berisi Ancaman Keluar dari WHOPresiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara mengenai respon pemerintah terhadap pandemi virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 5 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts

Poin awal dari surat itu berisi tudingan, WHO di bawah komando Tedros, tidak bersikap independen karena tunduk pada pengaruh Tiongkok. Karena itu, lanjut Trump, organisasi tersebut gagal menjalankan tugasnya, terutama dalam menegur Beijing yang menyembunyikan informasi penting soal wabah pada masa-masa awal.

"Organisasi Kesehatan Dunia secara konsisten tidak mempedulikan laporan-laporan kredibel bahwa virus tengah menyebar di Wuhan pada awal Desember 2019 atau bahkan sebelumnya, termasuk laporan dari jurnal medis The Lancet," kata Trump dalam surat yang diunggah di akun Twitter pribadinya.

"Organisasi Kesehatan Dunia gagal untuk secara independen menyelidiki laporan-laporan kredibel yang secara langsung berkonflik dengan keterangan resmi dari pemerintah Tiongkok, bahkan yang datang dari sumber di Wuhan sendiri," lanjut dia.

Trump menyebutkan hasil temuan dari Amerika Serikat, terutama sejak Januari hingga awal Maret. WHO disebut "tahu" ada masalah kesehatan besar di Wuhan, sebelum 30 Desember 2019. Dr. Zhang Jixian dari sebuah rumah sakit di Provinsi Hubei juga mengingatkan pemerintah soal adanya virus corona baru yang sudah menjangkit kurang lebih 180 pasien.

Taiwan pun menginformasikan kepada WHO soal virus baru yang bertransmisi antar manusia, tapi organisasi itu memilih menutupinya. Hingga 14 Januari, WHO mengulangi klaim Tiongkok bahwa virus corona yang dilaporkan Beijing pada akhir tahun, tidak menular antar manusia. "Pernyataan itu secara langsung berkonflik dengan laporan yang disensor di Wuhan," tulis Trump.

Baca Juga: Obama Sindir Trump sebagai Orang Dewasa yang Masih seperti Anak-anak

2. Amerika Serikat berpendapat WHO terlambat mengategorikan COVID-19 sebagai pandemik dan malah memuji Tiongkok

Rangkuman Surat Donald Trump yang Berisi Ancaman Keluar dari WHOWarga antre untuk melakukan tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 17 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Pada pertengahan Januari, WHO belum menyatakan COVID-19 sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Jadi Kekhawatiran Internasional (PHEIC) karena Presiden Tiongkok Xi Jinping "dilaporkan menekan" Tedros, agar tidak mengambil keputusan tersebut. Seminggu kemudian, WHO mengumumkan virus corona telah berstatus PHEIC.

Trump turut mempersoalkan pujian Tedros kepada Tiongkok saat dirinya bertemu dengan Xi di Beijing pada akhir Januari. Tedros memuji Tiongkok telah "bersikap transparan" dalam proses cepat tanggap. Saat itu, beberapa pihak sebenarnya sudah mengkritik WHO 'bermain mata' dengan Beijing.

Lalu sejak Desember hingga awal Februari, Trump menilai WHO "gagal menekan Tiongkok untuk mengizinkan masuknya tim WHO yang terdiri dari para pakar internasional," sehingga mereka baru tiba di negara tersebut pada 16 Februari atau dua minggu setelah status PHEIC diumumkan.

"Bahkan saat itu, tim tersebut tidak diperbolehkan mengunjungi Wuhan sampai hari-hari terakhir dari kunjungan mereka," tambah Trump. "Luar biasanya, Organisasi Kesehatan Dunia diam saja saat Tiongkok menolak akses dua anggota tim dari Amerika Serikat ke Wuhan secara menyeluruh."

WHO juga dituduh "menyepelekan risiko serius dari penyebaran asimtomatik" dengan memakai data resmi pemerintah Tiongkok. Data tersebut menyatakan penularan dari orang-orang tanpa gejala sangat minimal, meski laporan-laporan dari Korea Selatan dan Jepang memperlihatkan sebaliknya.

"Saat Anda akhirnya mengumumkan virus itu sebagai pandemik pada 11 Maret 2020, [virus] telah membunuh lebih dari 4 ribu orang dan menginfeksi lebih dari 100 ribu orang setidaknya di 114 negara di seluruh dunia," lanjut Trump.

3. Jika WHO gagal menunjukkan perubahan, Trump mengancam menghentikan pendanaan secara permanen dan mempertimbangkan ulang keanggotaan Amerika Serikat

Rangkuman Surat Donald Trump yang Berisi Ancaman Keluar dari WHOPresiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, pusat penyebaran virus COVID-19, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/Xie Huanchi/Xinhua via REUTERS

Masalah lain yang digarisbawahi Trump adalah kegagalan WHO dalam menuntut investigasi independen soal virus corona secara publik kepada Tiongkok. Akibatnya, negara-negara anggota WHO seperti Amerika Serikat, Australia, Uni Eropa, Indonesia, dan lebih dari 100 negara lainnya menyodorkan resolusi pada pertemuan WHA kali ini.

Resolusi itu berisi usulan untuk "peninjauan kembali" mengenai bagaimana virus corona bisa menyebar hingga level seperti saat ini. Saat pidato pembukaan WHA, Xi sendiri mengaku mendukung upaya itu selama dilakukan secara "objektif dan imparsial."

Terakhir, Trump mengingatkan soal pendanaan WHO dan menegaskan "kita tak bisa membuang-buang waktu". Ia mengancam jika dalam waktu 30 hari WHO tak membuat "perbaikan substantif", maka Trump "akan membuat pembekuan dana Amerika Serikat secara sementara kepada WHO menjadi permanen" dan "mempertimbangkan kembali keanggotaan" negara itu.

Artinya, ini bisa dibaca secara ekstrem sebagai ancaman Trump bahwa Amerika Serikat akan keluar dari WHO jika peringatan tersebut tidak segera dipatuhi. "Saya tak bisa mengizinkan uang pajak warga Amerika terus mendanai sebuah organisasi yang, dalam kondisi sekarang, sangat jelas tak melayani kepentingan Amerika," kata Trump.

Sementara, WHO sampai sekarang belum menanggapi surat terbuka dari Trump.

Baca Juga: Presiden Trump: WHO adalah Badan Boneka Tiongkok

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya