Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Mundur

Masalah kesehatan menjadi penyebab dia melepas jabatannya

Jakarta, IDN Times - Shinzo Abe dilaporkan resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Perdana Menteri Jepang lantaran ia memiliki masalah kesehatan yang dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menjadi sorotan media dan publik setempat.

"Meskipun masih ada satu tahun lagi dalam masa jabatan saya dan ada tantangan yang harus dihadapi, saya telah memutuskan untuk mundur sebagai perdana menteri," kata Abe konferensi pers pada Jumat (28/8/2020) pukul 17.00 waktu Tokyo seperti dilansir NHK.

"Selama hampir delapan tahun saya mengontrol penyakit kronis saya, namun pada bulan Juni tahun ini, saya melakukan pemeriksaan rutin dan ada tanda-tanda penyakit tersebut. Saya memutuskan bahwa saya tidak boleh melanjutkan pekerjaan saya sebagai perdana menteri. Saya perlu melawan penyakit dan perlu dirawat," paparnya.

Abe telah mengunjungi rumah sakit sebanyak dua kali dalam dua minggu terakhir. Ini menimbulkan spekulasi bahwa kesehatannya menurun.

1. Ucapan doa dari para pemimpin dunia

Kabar mundurnya Abe langsung direspons oleh para pemimpin di berbagai negara. Salah satunya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Melalui akun Twitternya @leehsienloong dia menuliskan, "Saya turut prihatin mendengar PM Jepang @AbeShinzo telah mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan kesehatan. Saya telah bekerja sama dengan baik dengannya selama hampir 9 tahun. Saya berharap Abe-san pulih dengan baik saat dia memulai perawatan untuk kondisinya."

Hal serupa disampaikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam akun Twitternya @BorisJohnson. 

"@AbeShinzo telah mencapai hal-hal hebat sebagai PM Jepang--untuk negaranya dan dunia. Di bawah pengawasannya, hubungan Inggris-Jepang telah berkembang semakin kuat dalam perdagangan, pertahanan, dan hubungan budaya kita. Terima kasih untuk semua tahun pengabdian Anda dan saya berharap Anda sehat."

Baca Juga: PM Shinzo Abe Gagal Bujuk Presiden Rusia Soal Sengketa Kepulauan Kuril

2. Politikus dari partai politik penguasa sempat membantah rumor soal Abe

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe MundurPerdana Menteri Jepang Shinzo Abe melepaskan maskernya saat tiba untuk memberi keterangan kepada media mengenai tanggapan pemerintah mengenai virus corona (COVID-19) di kediamannya di Tokyo, Jepang, Senin (6/4/2020) (ANTARA FOTO/Issei Kato)

Sejumlah politikus dari partai berkuasa Partai Demokrat Liberal (LDP) sebelumnya berupaya membantah, Abe tidak mampu menjabat sebagai Perdana Menteri lagi karena terus sakit-sakitan. Periode berkuasanya berakhir pada 21 September 2021.

Deputi Perdana Menteri Tara Aso dikabarkan akan mengambil alih posisi tersebut untuk sementara waktu. Sementara, di tubuh partai mulai muncul wacana tentang siapa yang akan menggantikan Abe sebagai pemimpin.

3. Abe pernah mundur pada 2007

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe MundurPerdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat dari prompter saat ia berbicara dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, pada 9 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Jika Abe benar akan mundur, ini menjadi kedua kalinya dia meninggalkan jabatan sebagai perdana menteri. Ia pernah melakukannya pada 2007, setelah menjabat satu tahun. Saat itu, ia memiliki masalah dengan perut yang cukup serius, sehingga tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya secara maksimal.

Ia kembali menjadi kepala pemerintahan Jepang pada 2012 usai memenangkan pemilihan dengan hasil sangat baik. Sejak itu, ia terus memimpin negaranya dan menjadikannya sebagai perdana menteri terlama dalam sejarah Jepang.

Baca Juga: Dituduh Terlibat Skandal, Shinzo Abe Dituntut Mundur

4. Kasak-kusuk tentang kesehatan Abe semakin kencang, setelah ia tak melakukan konferensi pers lebih dari sebulan

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe MundurPerdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, saat melakukan rapat 15th Novel Coronavirus Response Headquarters pada akhir Februari 2020 lalu. facebook.com/Japan.PMO

Masyarakat dan media Jepang pun bertanya-tanya tentang kondisi Abe selama Juli hingga Agustus. Ini lantaran ia berkali-kali mengunjungi rumah sakit. Seperti dikutip Kyodo, para pembantu Abe mengatakan ia hanya melakukan pemeriksaan reguler dan tidak ada yang serius.

Namun, saat yang sama muncul laporan Abe sempat muntah darah akibat penyakit di bagian perutnya yang dikenal sebagai ulcerative colitis. Spekulasi kian kencang bahwa Abe tak lama lagi berhenti sebagai perdana menteri, setelah ia tidak melakukan konferensi pers selama hampir 50 hari antara Juni hingga Agustus.

Ini adalah sesuatu yang tak biasa, mengingat Jepang masih berjuang keras untuk melawan pandemik COVID-19.

Baca Juga: PM Shinzo Abe Gagal Bujuk Presiden Rusia Soal Sengketa Kepulauan Kuril

Topik:

  • Rochmanudin
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya