Trio Aktivis Hong Kong Ditangkap untuk Akhiri Unjuk Rasa Pro-Demokrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hong Kong, IDN Times - Penangkapan trio aktivis pro-demokrasi yang selama ini jadi wajah aksi unjuk rasa oleh kepolisian Hong Kong ditanggapi oleh Partai Demosisto.
Dalam konferensi pers pada Jumat siang (30/8), juru bicara Demosisto, Isaac Cheng, mengatakan pemerintah berusaha mengancam dan menakut-nakuti massa untuk menyetop demonstrasi.
"[Polisi] ingin menangkap mereka untuk menunjukkan bahwa mereka punya kemampuan untuk menyelesaikan gerakan ini," kata Cheng, seperti dilansir dari Al Jazeera. Cheng menilai ini adalah ulah pemerintah Tiongkok yang berusaha menanamkan rasa takut "kepada para demonstran Hong Kong".
Sedangkan anggota Dewan Legislatif Hong Kong, Au Nok-hin, selaku atasan Chow Ting dan Wong mengatakan, "Penangkapan mereka itu tidak masuk akal, bersifat sepihak, dan merupakan bentuk persekusi politik."
1. Joshua Wong ditangkap pada Jumat pagi
Menurut pernyataan yang disampaikan partai Wong, Demosisto, melalui Twitter, penangkapan terjadi pada Jumat (30/8) pukul 07.30 ketika ia sedang berjalan ke salah satu stasiun kereta api.
Laki-laki 22 tahun itu pernah dipenjara pada Mei 2019 lalu terkait dengan aksi protesnya pada 2014 dan dibebaskan sebulan kemudian. Sejak meninggalkan jeruji besi, Sekretaris Jenderal Demosisto itu sering berbicara kepada berbagai media massa internasional soal situasi terkini di Hong Kong.
2. Agnes Chow Ting ditangkap hampir bersamaan dengan Wong
Chow Ting ikut dibawa polisi pada pagi hari.
"Dia dibawa ke markas kepolisian Wan Chai, di mana @joshuawongcf saat ini sedang ditahan," tulis partai melalui Twitter.
Baik Wong mau pun Chow Ting merupakan anggota pendiri Partai Demosisto pada 2016 setelah berkali-kali mengikuti protes Gerakan Payung pada 2014.
Baca Juga: Aktivis Pro-Demokrasi Joshua Wong Ditangkap Polisi Hong Kong
Editor’s picks
3. Andy Chan ditangkap terlebih dulu di bandara
Beberapa jam sebelumnya, tepatnya pada Kamis malam (29/8), polisi juga menangkap Andy Chan. Ia merupakan pemimpin dari Partai Nasional Hong Kong yang visi utamanya adalah kemerdekaan bagi Hong Kong dari Tiongkok. Pemerintah sendiri telah melarang partai itu beraktivitas.
Chan ditangkap ketika dia akan menaiki pesawat menuju Jepang. Hong Kong Free Press mengutip pernyataan polisi bahwa Chan ditangkap dengan alasan kecurigaan telah menyulut kerusuhan dan menganiaya seorang polisi.
4. Wong dan Chow Ting ditangkap karena terkait peristiwa penyerbuan markas polisi
Dilansir dari South China Morning Post, kepolisian mengatakan Wong dijerat dalam tiga kasus yaitu mengorganisir, mendorong, dan terlibat dalam pertemuan ilegal. Peristiwa yang dimaksud adalah saat demonstran menyerbu markas kepolisian di Wan Chai pada 21 Juni lalu.
Sementara itu, Chow Ting ditangkap karena tuduhan mendorong dan terlibat dalam peristiwa yang sama. Penangkapan trio aktivis yang menjadi tokoh utama demonstrasi tersebut dilakukan berbarengan dengan pelarangan aksi unjuk rasa pada pekan ini oleh polisi.
5. Demosisto mengecam langkah pemerintah
Menurut Demosisto, pemerintah berusaha mendelegitimasi rangkaian aksi unjuk rasa yang berlangsung hampir tiga bulan ini sebagai peristiwa yang ditunggangi oleh aktor eksternal dan bukannya keinginan warga Hong Kong.
"[Penangkapan-penangkapan ini] ditujukan untuk melukis sebuah gambar di mana gerakan anti-ekstradisi didorong oleh dalang-dalang tertentu di balik layar, seperti untuk mengabaikan lima tuntutan yang diajukan masyarakat."
Demonstrasi di Hong Kong terjadi hampir tiga bulan dengan melibatkan massa dari berbagai macam latar belakang. Awalnya, mereka menuntut pencabutan RUU Ekstradisi. Setelah bergulir beberapa waktu, ada lima tuntutan terhadap pemerintah termasuk pencabutan RUU Ekstradisi sepenuhnya, investigasi terhadap brutalitas polisi, serta pelaksanaan demokrasi.
Baca Juga: Jimmy Lai, Satu-satunya Miliarder Pendukung Demonstrasi Hong Kong