WHO Sesalkan Trump Hentikan Kucuran Dana saat Wabah Virus Corona

Trump dituduh lakukan "kejahatan melawan kemanusiaan"

Jenewa, IDN Times - Direktur Jenderal WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku pihaknya merasa kecewa usai mendengar pengumuman Presiden Donald Trump tentang penghentian pendanaan kepada organisasi kesehatan dunia itu. Ini ia sampaikan dalam sebuah konferensi pers virtual pada Rabu waktu setempat (15/4).

"Amerika Serikat telah menjadi kawan lama dan dermawan bagi WHO dan kami harap akan terus begitu," kata Tedros, seperti dikutip AFP. "Kami menyesalkan keputusan Presiden Amerika Serikat untuk memerintahkan penghentian pendanaan kepada Organisasi Kesehatan Dunia."

1. Cara Trump menjalankan keputusannya masih menjadi tanda tanya besar

WHO Sesalkan Trump Hentikan Kucuran Dana saat Wabah Virus CoronaSuasana konferensi pers virtual WHO yang dipimpin oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss. Foto diambil dari media sosial. twitter.com/DrTedros

Hingga saat ini, belum ada detail yang menjelaskan bagaimana Trump akan menghentikan pendanaan tersebut. Ini mengingat mayoritas anggaran menjadi urusan Kongres, bukan Gedung Putih. Sementara itu, muncul laporan penghentian berlangsung selama 60 hingga 90 hari.

Namun, menurut analisis CNBC, Trump berniat menggunakan interpretasi baru atas peraturan soal kewenangan Presiden untuk mengalihkan dana yang dimandatkan Kongres. Trump diprediksi akan memakai argumen bahwa Kongres mendanai WHO di bawah payung bantuan global.

Oleh karena itu, Trump berpotensi bisa mengganti WHO dengan program bantuan global lainnya dalam kategori yang sama. Sedangkan, Ketua DPR Nancy Pelosi yang berasal dari Partai Demokrat menilai keputusan Trump itu "berbahaya dan melanggar hukum".

Ia menegaskan,"Penghentian pendanaan kepada WHO oleh Presiden ketika organisasi itu memimpin perang global melawan pandemik virus corona adalah hal yang tak masuk akal." Pelosi percaya bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah "respons internasional yang terkoordinasi dengan menghargai sains serta data".

Baca Juga: [CEK FAKTA] Donald Trump Dirukiah karena Stres Urus Virus Corona

2. Trump menuding WHO tidak menjalankan perannya dengan baik

WHO Sesalkan Trump Hentikan Kucuran Dana saat Wabah Virus CoronaPresiden Amerika Serikat Donald Trump saat rapat dengan eksekutif bidang kesehatan di Cabinet Room Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, pada 14 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Pengumuman penghentian pendanaan kepada WHO disampaikan Trump di Gedung Putih pada Selasa (14/4). Sembari menahan kontribusi, Trump berkata pihaknya juga akan melakukan evaluasi ulang terhadap WHO yang mencakup soal "peran WHO dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus corona secara buruk".

"Seandainya WHO melakukan tugasnya untuk mengirim pakar-pakar medis ke Tiongkok untuk menilai secara obyektif situasi di lapangan, dan mengkritik sikap tidak transparan Tiongkok, wabah bisa dikurung di sumbernya dengan kematian yang sangat sedikit," kata Trump di Gedung Putih, seperti dikutip CNN.

Menurutnya, Amerika Serikat selama ini memberikan dana sebesar Rp6,2 triliun sampai Rp7,8 triliun. Sedangkan Tiongkok, kata Trump, "berkontribusi kurang lebih Rp626 miliar". Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengungkap untuk siklus pendanaan 2018 dan 2019, Amerika Serikat membayar Rp3,7 triliun.

Kemudian, ada kontribusi sukarela juga yang diberikan yaitu sebesar Rp10,2 triliun. Secara rata-rata, lanjut Jasarevic, Amerika Serikat mengalirkan dana sebesar Rp7 triliun per tahun atau sekitar 14,67 persen dari total anggaran WHO. Amerika Serikat adalah kontributor dana terbesar bagi organisasi tersebut.

3. Sejumlah pihak, terutama dari komunitas medis, memprotes keras keputusan Trump

WHO Sesalkan Trump Hentikan Kucuran Dana saat Wabah Virus CoronaSketsa Presiden Tiongkok Xi Jinping memakai masker pelindung di tembok Rumah Sakit Leishenshan, sebuah rumah sakit sementara untuk merawat pasien COVID-19, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 11 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Trump pun menuai protes keras dari sejumlah kalangan. Pemimpin redaksi jurnal kesehatan Lancet, Richard Horton, menulis bahwa penghentian pendanaan kepada WHO merupakan "kejahatan melawan kemanusiaan" apalagi dilakukan di tengah pandemik COVID-19.

"Setiap ilmuwan, setiap pekerja kesehatan, setiap warga wajib menolak dan memberontak terhadap pengkhianatan menjijikkan kepada solidaritas global ini," tegas Horton. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun menyuarakan betapa buruknya keputusan Trump tersebut.

"Ini bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya bagi operasional Organisasi Kesehatan Dunia atau organisasi kemanusiaan lainnya dalam peperangan melawan virus," kata Guterres, seperti disiarkan oleh situs resmi PBB. Dikutip The Guardian, Direktur WHO untuk Kesehatan Publik dan HAM Lawrence Gostin memprediksi Amerika Serikat akan kalah.

Ini karena saat Amerika Serikat menarik diri dari peran global di tengah situasi genting, negara-negara lain akan menggantikannya. "Dalam kesehatan global dan pada waktu pandemik, Amerika akan kehilangan suaranya," kata Gostin.

Baca Juga: Tuding WHO Salah Urus COVID-19, Donald Trump Hentikan Pendanaan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya