Tuding WHO Salah Urus COVID-19, Donald Trump Hentikan Pendanaan

Trump sendiri dituduh sedang mencari kambing hitam

Washington DC, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penghentian pendanaan kepada organisasi kesehatan dunia (WHO), pada Selasa waktu setempat (14/4). Pada saat yang sama, pihaknya juga akan melakukan evaluasi ulang terhadap badan PBB yang berkantor di Jenewa, Swiss, tersebut.

Trump mengatakan, evaluasi akan mencakup soal "peran WHO dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus corona secara buruk".

Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University, kasus COVID-19 di seluruh dunia saat ini mencapai hampir dua juta dan lebih dari 125.000 kematian.

Baca Juga: [Update] Jumlah Kasus Virus Corona di Dunia Nyaris Sentuh 2 Juta Orang

1. Trump menuduh WHO membantu Tiongkok yang dianggap tidak transparan soal COVID-19

Tuding WHO Salah Urus COVID-19, Donald Trump Hentikan PendanaanPresiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara mengenai respon pemerintah terhadap pandemi virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 5 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts

"Seandainya WHO melakukan tugasnya untuk mengirim pakar-pakar medis ke Tiongkok untuk menilai secara obyektif situasi di lapangan, dan mengkritik sikap tidak transparan Tiongkok, wabah bisa dikurung di sumbernya dengan kematian yang sangat sedikit," kata Trump di Gedung Putih, seperti dikutip CNN.

Menurutnya, Amerika Serikat selama ini memberikan dana sebesar Rp6,2 triliun sampai Rp7,8 triliun. Sedangkan Tiongkok, kata Trump, "berkontribusi kurang lebih Rp626 miliar".

Keputusan Trump ini pun disebut sebagai puncak rasa tidak percayanya kepada PBB atau lembaga internasional lain yang sudah terjadi sejak ia menjabat.

2. Trump disebut mencari kambing hitam atas kegagalannya mengatasi pandemik virus corona

Tuding WHO Salah Urus COVID-19, Donald Trump Hentikan PendanaanPenasihat medis Gedung Putih Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx menyimak Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan arahan penanganan virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 5 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts

Namun, Senator Chris Murphy dari Partai Demokrat yang menjadi anggota Komite Senat Urusan Luar Negeri, menilai Trump sedang mencari kambing hitam. Ia melihat memang WHO dan Tiongkok "melakukan kesalahan", tapi Trump juga berusaha untuk mengarahkan telunjuknya ke tempat lain agar kegagalannya sendiri tidak dibicarakan.

"Sekarang ada upaya yang sangat terkoordinasi di antara Gedung Putih dan aliansi-aliansi mereka untuk mencoba mencari kambing hitam, atas kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan Presiden selama masa awal dari virus tersebut," kata Murphy. Ia juga menyoroti bagaimana Trump sempat memuji Tiongkok.

Pada 24 Januari, Trump mengucapkan rasa terima kasih kepada Presiden Xi Jinping.

"Tiongkok sudah bekerja sangat keras untuk mengurung virus corona. Amerika Serikat sangat mengapresiasi usaha dan transparansi mereka. Ini akan berhasil. Secara khusus, atas nama masyarakat Amerika Serikat, saya ingin berterima kasih kepada Presiden XI!" cuitnya.

3. Media Amerika Serikat sebut Trump menyepelekan virus corona

Tuding WHO Salah Urus COVID-19, Donald Trump Hentikan PendanaanPetugas membersihkan area sekitar podium sebelum pengarahan harian satuan tugas wabah virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 13 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Amerika Serikat sendiri tercatat sebagai negara dengan kasus virus corona paling banyak yaitu lebih dari 608.000, dengan total kematian sebanyak hampir 26.000. Ini menjadikan negara tersebut sebagai episentrum virus corona. Sebelumnya, Tiongkok sebagai negara asal virus corona, kemudian Italia, yang mengumumkan kasus dan kematian terbesar.

Trump pun menuding WHO tidak becus karena menolak pembatasan perjalanan dari Tiongkok. Sikap WHO itu, menurut Trump, "berbahaya".

Ia menyalahkan WHO atas keputusan Gedung Putih yang tidak memberlakukan pelarangan perjalanan bagi orang-orang yang datang dari Tiongkok pada awal wabah.

Pernyataan Trump didukung oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. Dalam sebuah wawancara televisi, ia mengatakan, saat ini WHO tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, lanjut Pompeo, pemerintah perlu membuat "perubahan fundamental" atau "mengambil keputusan berbeda" untuk melindungi masyarakat Amerika Serikat.

Akan tetapi, media di negara itu memandang Trump yang justru meremehkan virus corona. Sejak Januari hingga Februari, Gedung Putih tidak melakukan apa pun selain pembatasan masuknya penumpang dari Tiongkok.

Ketika kasus pertama virus corona diidentifikasi pada Januari, Donald Trump berkata kepada CNBC: "Ini hanya satu orang dari Tiongkok, dan kita bisa mengendalikannya. Ini akan baik-baik saja."

Baca Juga: Perangi Virus Corona, Amerika Serikat Uji Keamanan Vaksin COVID-19

Topik:

  • Sunariyah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya