Jakarta, IDN Times - Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) Sudan mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan sepihak selama tiga bulan pada Senin (24/11/2025). Keputusan ini setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan rencananya untuk turun tangan mengakhiri konflik di Sudan.
Pengumuman muncul hanya sehari setelah militer reguler Sudan menolak proposal gencatan senjata internasional. Penolakan tersebut memicu kekhawatiran bahwa konflik akan terus berlanjut di negara yang telah terjerumus ke dalam bencana kelaparan tersebut.
