Rusia Geram karena Jepang Kini Bisa Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Berdasarkan konstitusi pasifis Jepang, Tokyo belum mengirimkan bantuan militer kepada Ukraina. Namun dengan revisi aturan ekspor senjata, Jepang dapat mengirim sistem Patriot buatannya ke AS.

Pekan lalu, Tokyo mengatakan sedang mempersiapkan pengiriman rudal ke AS usai melakukan revisi aturan ekspor senjata.

"Pihak Jepang kehilangan kendali atas senjata yang dengannya Washington kini dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan," kata Zakharova dikutip dari RTE.

"Tidak dapat dikesampingkan bahwa berdasarkan skema yang sudah teruji, rudal Patriot akan mendarat di Ukraina," tambahnya.

Revisi aturan ekspor senjata Jepang memang tidak akan secara langsung menguntungkan Kiev, tapi dapat memberi AS kesempatan untuk menghabiskan cadangan senjata guna membantu Ukraina dan mengisi kekosongan pasokan dari produk Jepang. Atau, produk Jepang yang sampai ke AS akan dikirim ke Ukraina.

Dilansir Reuters, skenario seperti itu oleh Rusia dapat ditafsirkan sebagai tindakan permusuhan dan akan menimbulkan konsekuensi besar bagi Jepang dalam konteks hubungan bilateral.

Tokyo-Moskow belum secara resmi menandatangani perjanjian damai Perang Dunia Kedua. Keduanya masih terlibat sengketa klaim kepemilikan Kepulauan Kuril Selatan yang ada di bagian utara Jepang.

Rudal Patriot adalah salah satu senjata tercanggih yang dipasok AS ke Ukraina. Jepang juga memproduksi rudal canggih tersebut.

Dilansir BBC, rudal Patriot Jepang diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries di bawah lisensi kontraktor pertahanan AS Lockheed Martin dan RTX.

Sebelumnya, Jepang hanya mengizinkan pengiriman komponen peralatan berlisensi ke negara asal izin produksi. Tapi, revisi aturan terbaru membuat Jepang juga dapat mengirimkan barang jadi.

Tak lama setelah revisi tersebut, Tokyo mengumumkan akan mengirim rudal Patriot ke AS dengan dalih memperkuat aliansi kedua negara. Namun, rudal hanya dapat dikirim ke AS saja dan memperlukan persetujuan Jepang jika ingin dikirim ke negara ketiga.