Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Everest
Everest (commons.m.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Intinya sih...

  • Penjualan tiket masuk ke kawasan Everest dihentikan sementara karena kondisi salju dan es yang tidak aman.

  • Fenomena ini dipicu oleh siklon Montha

  • Badai salju berat pada awal Oktober 2025 membuat ratusan pendaki dan pemandu di lembah Karma terjebak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tibet pada Selasa (28/10/2025), mengambil langkah tegas dengan menghentikan akses pengunjung ke Gunung Everest dari sisi Tibet. Keputusan ini diambil menyusul turunnya salju dalam jumlah yang tidak biasa, yang meningkatkan risiko bagi para pendaki dan wisatawan di kawasan tertinggi dunia tersebut.

Fenomena cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh siklon Montha yang sedang melintasi India, menyebabkan perubahan cuaca drastis hingga wilayah Himalaya. Penutupan ini turut menjadi upaya menjaga keselamatan masyarakat dan mengantisipasi potensi bahaya dari cuaca buruk yang terus berlangsung.

1. Penjualan tiket masuk ke kawasan Everest ditutup

Otoritas di Tingri, kabupaten terpadat di Tibet yang berbatasan dengan Nepal, secara resmi menghentikan penjualan tiket masuk ke kawasan Everest. Mereka menyatakan bahwa kondisi salju dan es yang menumpuk membuat perjalanan kendaraan tidak aman.

"Kondisi cuaca saat ini tidak memungkinkan untuk akses kendaraan," kata perwakilan biro pariwisata Tingri, dilansir Asia One.

Langkah ini diambil menyusul peringatan dari badan meteorologi kabupaten yang memperingatkan potensi badai salju di kawasan tersebut. Kondisi ini menimbulkan risiko bagi para wisatawan maupun pendaki yang berada di area ini. Sampai saat ini belum ada konfirmasi mengenai ada tidaknya wisatawan yang terjebak di kawasan Everest dari sisi Tibet.

2. Fenomena ini dipicu oleh siklon Montha

Fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh siklon yang dinamakan Montha yang bergerak melintasi India dan menyebabkan perubahan cuaca drastis hingga wilayah Himalaya. Pada Senin (27/10/2025), pihak berwenang di India mengungsikan sekitar 50 ribu orang di sepanjang pantai timur negara itu sebagai antisipasi dampak siklon Montha yang membawa angin kencang dan hujan deras.

Siklon ini mengintensifkan curah hujan dan salju di kawasan pegunungan tinggi di Nepal dan Tibet, termasuk Everest.

"Siklon Montha menyebabkan angin kencang dan hujan lebat di wilayah pesisir India dan turut mempengaruhi cuaca di Himalaya," ujar seorang pejabat meteorologi di India, dilansir The Independent.

3. Ratusan pendaki dan pemandu terjebak di Everest awal Oktober 2025

Pada awal Oktober 2025, badai salju berat juga sempat melanda sisi Tibet dari Everest, memerangkap ratusan pendaki dan pemandu di lembah Karma. Operasi penyelamatan besar-besaran dilakukan dari Jum'at (3/10/2025) hingga Selasa (7/10/2025), dengan sekitar 580 pendaki, lebih dari 300 pemandu dan penduduk lokal telah dievakuasi dengan bantuan tim penyelamat dan yak pengangkut perlengkapan.

"Kami semua merasa lega setelah berhasil mengevakuasi para pendaki yang terjebak di badai salju," kata seorang pemandu lokal.

Peristiwa tersebut menjadi peringatan bagi risiko kesehatan dan keselamatan di Everest yang semakin tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team