Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Gunung Everest Terus Bertambah Tinggi?

ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Weichao Deng)
ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Weichao Deng)
Intinya sih...
  • Gunung Everest tumbuh 2 mm setiap tahunnya, menjadikannya gunung tertinggi di Bumi setinggi 8.849 meter di atas permukaan laut.
  • Pertumbuhan Everest disebabkan oleh erosi sungai, terutama Sungai Arun, dan proses isostatic rebound akibat pengurangan beban batuan serta sedimen.
  • Proses drainage piracy pada Sungai Arun meningkatkan kecepatan isostatic rebound, menyebabkan Everest bertambah tinggi hingga 15-50 meter lebih dari seharusnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gunung Everest adalah puncak tertinggi di Bumi, yang menjulang setinggi 8.849 meter di atas permukaan laut. Uniknya lagi, gunung tertinggi di dunia ini sebenarnya terus tumbuh setiap tahunnya. Meski terlihat kokoh dan abadi, Everest adalah bagian dari lanskap Bumi yang dinamis dan terus berubah. Para ilmuwan telah mengamati bahwa puncaknya bertambah tinggi sekitar 2 milimeter setiap tahun, sebuah pertumbuhan kecil tapi penting jika dilihat dalam skala geologi.

Pertumbuhan ini bukan hanya karena dorongan lempeng tektonik seperti yang selama ini kita ketahui. Penelitian menemukan bahwa sungai-sungai yang mengalir jauh dari Everest, serta proses misterius bernama isostatic rebound, turut berperan dalam membuat gunung ini semakin tinggi. Bagaimana bisa air yang mengalir di kejauhan memengaruhi tinggi sebuah gunung? Jawabannya ada pada interaksi luar biasa antara kekuatan alam di permukaan dan kedalaman bumi.

1. Tabrakan lempeng dan pengangkatan tektonik

ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Ryan Chu)
ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Ryan Chu)

Gunung Everest terbentuk sekitar 40–50 juta tahun lalu saat lempeng tektonik India dan Eurasia bertabrakan. Tabrakan ini menghasilkan terbentuknya rangkaian pegunungan Himalaya, salah satu kejadian geologi paling dramatis di Bumi. Hingga kini, lempeng India masih terus mendorong ke utara di bawah Eurasia, menyebabkan Himalaya secara perlahan terus terangkat. Namun, pengangkatan tektonik saja belum cukup menjelaskan mengapa Everest terus bertambah tinggi.

2. Erosi sungai dan efek rebound permukaan Bumi

ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Weichao Deng)
ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Weichao Deng)

Terdapat faktor lain yang mendongkrak ketinggian Everest, yaitu erosi sungai, khususnya dari Sungai Arun yang mengalir sekitar 75 kilometer di sebelah timur Everest. Selama puluhan ribu tahun, sungai ini telah mengikis dan membawa pergi batuan serta sedimen dalam jumlah besar dari kerak bumi di wilayah tersebut.

Pengikisan ini menghasilkan efek mengejutkan: saat berat batuan berkurang, kerak bumi di bawah Everest menjadi lebih ringan. Akibatnya, kerak tersebut perlahan-lahan terangkat kembali, mirip seperti perahu yang semakin naik ke permukaan air setelah muatannya dibongkar. Proses ini dikenal sebagai isostatic rebound, dan diyakini menyebabkan Gunung Everest naik sekitar 2 milimeter per tahun, angka kecil tapi efeknya signifikan dalam jangka waktu jutaan tahun.

3. Gabungan sungai yang mengubah segalanya

ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Andreas Gäbler)
ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Andreas Gäbler)

Sekitar 89.000 tahun yang lalu, Sungai Arun bergabung dengan sistem Sungai Kosi dalam peristiwa yang dikenal sebagai drainage piracy. Gabungan ini memperbesar kekuatan erosi sungai secara drastis, membuatnya mampu mengikis lebih dalam ke kaki Pegunungan Himalaya dan mengangkat lebih banyak material dari kerak bumi.

Efeknya, proses isostatic rebound jadi lebih cepat, membuat Everest dan gunung-gunung di sekitarnya bertambah tinggi secara signifikan. Para ilmuwan memperkirakan bahwa proses ini telah menyumbang kenaikan ketinggian Everest hingga 15 sampai 50 meter lebih tinggi dari yang seharusnya terjadi tanpa adanya gabungan sungai tersebut.

4. Mengapa everest jauh lebih tinggi dari gunung di sekitarnya

ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/I Do Nothing But Love)
ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/I Do Nothing But Love)

Salah satu misteri besar Himalaya adalah mengapa Everest bisa begitu menjulang dibandingkan puncak-puncak lainnya. Peneliti kini percaya bahwa pola erosi unik Sungai Arun, ditambah dengan pengangkatan akibat isostatic rebound, memberi Everest dorongan ekstra dalam ketinggiannya. Sementara gaya tektonik mengangkat seluruh pegunungan, lokasi Everest yang dekat dengan sistem Sungai Arun membuatnya mendapatkan manfaat lebih dari proses ini.

5. Lanskap yang terus berubah

ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Jean Woloszczyk)
ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Jean Woloszczyk)

Pertumbuhan Everest menunjukkan bahwa permukaan Bumi tidak pernah benar-benar diam. Kombinasi antara kekuatan dalam bumi dan proses di permukaan seperti erosi sungai menciptakan lingkaran umpan balik yang terus membentuk ulang wajah planet kita. Pengukuran GPS membuktikan bahwa Everest masih terus bertambah tinggi sekitar 2 milimeter per tahun. Perubahan ketinggian Gunung Everest mencerminkan betapa dinamisnya permukaan Bumi. Interaksi antara erosi sungai dan tekanan dari dalam bumi terus mendorong Everest ke atas.

Akhir kata, Gunung Everest terus bertambah tinggi bukan hanya karena dorongan dari dalam bumi, tapi juga karena peran sungai yang tak terlihat perannya di permukaan. Proses isostatic rebound akibat erosi dari Sungai Arun menjadi kunci penting yang membuat Everest menjadi gunung tertinggi di dunia dan simbol perubahan alam yang tiada henti. 

Referensi 

BBC Future. Diakses pada Mei 2025. How Tall Will Mount Everest Get Before It Stops Growing?
BBC News. Diakses pada Mei 2025. Why Mount Everest Is Still Growing
The New York Times. Diakses pada Mei 2025. Mount Everest Is Still Growing, but Not for the Reason You Think
Open Access Government. Diakses pada Mei 2025. Why Does Mount Everest Keep Growing? Examining the Unique Geological Process
Smithsonian Magazine. Diakses pada Mei 2025. Geologists Reveal a Surprising Reason Why Mount Everest Grows Taller Each Year
University College London (UCL). Diakses pada Mei 2025. Mount Everest Is Growing

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us