COP26: 190 Negara Sepakat Hentikan Pemakaian Batu Bara

Batu bara memberi dampak buruk terhadap iklim

Jakarta, IDN Times - Polandia, Vietnam, Chile, dan negara-negara lain yang turut serta dalam konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau COP26 sepakat menghentikan pemakaian batu bara sebagai bahan energi untuk pembangkit listrik.

Kesepakatan ini tertuang dalam sebuah perjanjian yang diresmikan pada Kamis (4/11/2021) di Glasgow, Skotlandia, tempat penyelenggaraan COP26. Perjanjian ini mengikat 190 negara yang masih menggunakan batu bara sebagai bahan untuk pembangkit tenaga listrik.

Baca Juga: 5 Hal yang Ingin Dicapai di COP26 untuk Hadapi Krisis Iklim

1. Pembangkit listrik tenaga batu bara akan dihapus pada 2030-2040

COP26: 190 Negara Sepakat Hentikan Pemakaian Batu BaraIlustrasi pembangkit listrik tenaga batu bara. (Pixabay.com/denfran)

Tidak hanya itu, dalam perjanjian tersebut disepakati juga bahwa pembangkit tenaga listrik bertenaga batu bara akan dihapus pada 2030 untuk negara-negara kaya, serta pada 2040 untuk negara-negara miskin. Selain itu, pembangkit tenaga listrik batu bara baru juga tidak akan dibangun lagi.

"Akhir dari batu bara sudah di depan mata. Dunia bergerak ke arah yang baru, siap mengubur bati bara dan merangkul manfaat lingkungan dan ekonomi dengan membangun masa depan yang didukung energi bersih," ujar Sekretaris Bisnis dan Energi Inggris, Kwasi Kwarteng, dilansir ANTARA.

Baca Juga: Jokowi: Kita Tinggalkan Energi Fosil dan Beralih ke Energi Terbarukan

2. Batu bara menjadi penyumbang emisi rumah kaca terbesar

COP26: 190 Negara Sepakat Hentikan Pemakaian Batu BaraIlustrasi tongkang angkut batu bara. IDN Times/Mela Hapsari

Bukan tanpa sebab pemakaian batu bara ini dihentikan. Sejauh ini, batu bara menjadi penyumbang emisi rumah kaca terbesar, yang berdampak pada perubahan iklim. Dengan berhenti menggunakan batu bara, hal itu jadi upaya menjaga iklim dunia tetap stabil.

Beberapa negara maju sudah mengurangi penggunaan batu bara dalam beberapa dekade terakhir, seperti Jerman, Inggris, dan Republik Irlandia. Powering Post Coal Alliance, organisasi yang berfokus menghentikan penggunaan batu bara, sudah mendapatkan 28 anggota baru, termasuk Ukraina yang sempat masif menggunakan batu bara.

Baca Juga: COP26: Uni Eropa Minta Semua Negara Terapkan Pajak Karbon

3. Batu bara rutin dipakai sampai 2019

COP26: 190 Negara Sepakat Hentikan Pemakaian Batu BaraIlustrasi area penambangan batu bara (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Meski sudah ada komitmen penghentikan pemakaian batu bara, nyatanya batu bara menghasilkan 37 persen listrik dunia pada 2019. Biaya yang murah membuat beberapa negara macam Afrika Selatan, Polandia, dan India senang menggunakan batu bara sebagai bahan energi listrik.

Selain itu, COP26 juga belum bisa menjamin apakah China, India, Vietnam, dan Indonesia akan berjanji menghentikan proses pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara yang baru. Vietnam malah tengah melakukan proses prakonstruksi pembangunan pipa proyek batu bara baru.

COP26 diharapkan juga menetapkan perjanjian soal keuangan, seiring munculnya kesepakatan penghentian pemakaian batu bara ini. Menggeser pemakaian batu bara ke sumber energi yang lebih bersih butuh biaya besar, apalagi banyak orang yang juga menggantungkan hidup pada batu bara.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya