Invasi Rusia, Ukraina Minta Indonesia Bersuara Lantang

Indonesia diminta berikan sanksi untuk Rusia

Jakarta, IDN Times - Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mengungkapkan bahwa Indonesia harus bersuara lantang dalam menyikapi invasi yang dilakukan Rusia pada Ukraina. Dia yakin, Indonesia punya kekuatan untuk melakukan itu.

"Saya kira jika Indonesia bicara, pasti akan didengar oleh negara-negara di dunia. Jadi, saya ingin agar Indonesia berbicara lantang dan penuh percaya diri soal situasi yang terjadi, karena suara Indonesia akan didengar, termasuk oleh Rusia," ujar Hamianin dalam jumpa pers virtual, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina: Kami Incar Fasilitas Militer dan Junta di Kiev

1. Indonesia diharapkan memberi sanksi pada Rusia

Invasi Rusia, Ukraina Minta Indonesia Bersuara LantangTentara Angkatan Bersenjata Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah Kherson, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis pada Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS/FOC.

Hamianin juga mengungkapkan, Indonesia punya semangat untuk menjaga perdamaian di dunia. Alhasil, dia berharap Indonesia mau memberi sanksi dan juga memberi kritik tegas terhadap invasi yang dilakukan Rusia.

"Kami mengharapkan Indonesia dan juga negara-negara lain di dunia, agar mau memberi sanksi dan kritikan keras kepada Rusia. Kecaman terhadap Rusia juga harus diberikan," ujar Hamianin.

2. Ukraina tidak panik hadapi invasi Rusia

Invasi Rusia, Ukraina Minta Indonesia Bersuara LantangPersonel militer dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan Korps Lintas Udara ke-18 menaiki pesawat angkut C-17 untuk dikirim ke Eropa Timur, di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di Fort Bragg, Carolina Utara, AS, Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolston/WSJ.

Hamianin menegaskan, masyarakat Ukraina tidak panik menghadapi invasi yang dilakukan Rusia, Kamis (24/2/2022). Sejumlah langkah sudah mereka siapkan untuk melawan invasi ini.

"Pasukan pertahanan Ukraina sudah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi serangan ini, Sekarang, situasi sudah terkontrol. Tentara Rusia juga mengalami banyak kehilangan pasukan, tank, dan beberapa truk," ujar Hamianin.

3. Indonesia belum beri sanksi untuk Rusia

Invasi Rusia, Ukraina Minta Indonesia Bersuara LantangOrang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, sampai saat ini belum berencana menjatuhkan sanksi kepada Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin memulai perang dengan mengirim pasukan ke Donbass, Ukraina Timur.

Sikap Pemerintah Indonesia memang berbeda dari sejumlah negara, khususnya di Barat. Mayoritas sudah memberikan sanksi kepada Rusia. Terlebih, negara-negara Barat sudah menyiapkan sanksi yang lebih berat dengan harapan dapat memberi efek jera kepada Rusia.

"Kebijakan satu negara terhadap lainnya, dan kebijakan satu negara atas suatu perkembangan isu, tentunya berangkat dari kepentingan nasional. Jadi, tidak serta merta kami akan mengikuti langkah-langkah yang akan diambil satu negara tertentu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/2/2022).

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya