Kebocoran Gas Beracun di Afrika Selatan, 16 Orang Tewas

Awalnya dikira ledakan gas

Jakarta, IDN Times - Insiden kebocoran gas terjadi di Afrika Selatan, tepatnya di salah satu daerah dekat Johannesburg. Akibat dari insiden ini, belasan orang dinyatakan meninggal dunia.

Dilansir Al Jazeera, laporan pertama dari juru bicara layanan darurat setempat, William Ntladi menyebut korban tewas mencapai 24 orang. Namun, konfirmasi selanjutnya mengatakan bahwa ada 16 orang yang meninggal akibat insiden ini.

Baca Juga: Kisruh dalam Partai Penguasa di Afrika Selatan, Mantan Sekjen Dipecat

1. Terjadi pada malam hari

Kebocoran Gas Beracun di Afrika Selatan, 16 Orang TewasKota Johannesburg (instagram.com/travelandstay_sa)

Insiden ini terjadi di distrik Boksburg, sebelah timur Johannesburg. Layanan darurat setempat menerima laporan, bahwa insiden ini terjadi pada pukul 20.00 malam waktu setempat.

Awalnya, warga mengira ada ledakan gas yang terjadi. Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata insiden itu bukan ledakan, melainkan kebocoran gas yang berisi racun.

"Jadi memang ada kebocoran gas dari silinder, yang berisi gas beracun," kata Ntladi.

Baca Juga: Iran dan Saudi Minat Gabung, Negara BRICS Bahas di Pertemuan Afsel

2. Kesaksian dari Gubernur setempat

Kebocoran Gas Beracun di Afrika Selatan, 16 Orang TewasBendera Afrika Selatan. (Unsplash.com/Den Harrson)

Gubernur Provinsi Gauteng yang menaungi Johannesburg, Panyaza Lesufi menyebut kondisi di sekitar area kebocoran gas sangat parah. Ada banyak warga yang mengaku merasakan rasa sakit.

"Sungguh pemandangan yang tidak mengenakkan. Warga-warga merasakan sakit, dan kondisi di sekitar area kebocoran gas sungguh tragis," kata Lesufi.

Baca Juga: Menelisik Seberapa Bestie Rusia dan Afrika Selatan

3. Diduga buntut dari penambangan ilegal

Kebocoran Gas Beracun di Afrika Selatan, 16 Orang Tewasilustrasi penambangan nikel (bnnbloomberg.ca)

Ntladi berkata, insiden ini diduga diakibatkan oleh penambangan ilegal yang terjadi di wilayah Boksburg. Namun, hal ini perlu penyelidikan lebih lanjut.

"Kami menduga insiden ini diakibatkan olehb penambangan ilegal yang ada di area tersebut," ujar Ntladi.

Hingga saat ini proses evakuasi warga masih berlangsung. Selagi itu, investigasi juga dilakukan oleh otoritas setempat untuk mencari sebab pasti dari kebocoran gas ini.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya