ISIS Resmi Dikalahkan, Apakah Tetap Jadi Ancaman? 

Amerika Serikat memilih tetap waspada

Jakarta, IDN Times - Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) resmi dikalahkan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh militer Amerika Serikat. Hal itu diumumkan oleh juru bicara SDF, Mustafa Bali melalui akun media sosial. 

"Pasukan Demokratik Suriah menyatakan penghapusan total yang dinamakan khalifah dan 100 persen kekalahan ISIS di semua area yang mereka kuasai. Di hari yang khusus ini, kami turut mengenang ribuan martir yang telah membantu mewujudkan kemenangan ini," demikian tulis Bali di akun media sosialnya pada Sabtu (23/3). 

SDF dibantu oleh militer Negeri Paman Sam diketahui mulai menyerang benteng pertahanan terakhir ISIS di Baghouz pada (9/2) lalu. Lalu, usai resmi dikalahkan, apakah ISIS masih tetap dinilai sebagai ancaman? 

1. ISIS tetap dianggap sebagai ancaman

ISIS Resmi Dikalahkan, Apakah Tetap Jadi Ancaman? crisisgroup.org

Stasiun berita BBC edisi Minggu (24/3) melaporkan kelompok militan itu tidak bisa dianggap remeh. Sebab, ISIS merupakan pasukan yang disiplin dan bisa bertahan selama lima tahun selama peperangan. Kepala pusat komando militer AS, Jenderal Joseph Votel pada Februari lalu pernah mengatakan publik tetap harus waspada. Apalagi para pejuang ISIS yang tersisa kini terpencar. 

"Mereka tetap mempertahankan ideologi dan sumber daya yang sempat membuat mereka unggul," kata Votel. 

Ia melanjutkan apabila tekanan terhadap kelompok tersebut tidak berlanjut, maka kemungkinan besar ISIS akan kembali bangkit dalam kurun waktu 6-12 bulan. Kemudian, mereka bisa kembali merebut wilayah yang terbatas di Sungai Lembah Eufrat. Hal itu disampaikan oleh pejabat militer berwenang ke Inspektur Jenderal di Departemen Pertahanan pada Januari lalu. 

Baca Juga: Kapolri: Terduga Teroris Sibolga Berafiliasi dengan Pendukung ISIS

2. Amerika Serikat mengaku tetap waspada terhadap kebangkitan ISIS

ISIS Resmi Dikalahkan, Apakah Tetap Jadi Ancaman? ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts

Sementara, kendati militer Suriah sudah menyatakan ISIS kalah, Amerika Serikat tetap mengaku akan waspada. Mereka akan bekerja dengan negara mitra dan sekutunya untuk menghancurkan kelompok teroris Islam, ISIS. 

"Amerika Serikat akan mempertahankan kepentingannya kapan pun dan di mana pun apabila diperlukan. Kami akan tetap waspada hingga operasi kelompok itu benar-benar dilenyapkan," kata Presiden AS, Donald Trump seperti dikutip harian The Straits Times pada Minggu (24/3). 

Ia juga mewanti-wanti anak-anak muda agar tidak mudah terpengaruh propaganda ISIS. 

"Kalian bisa mati apabila kalian bergabung. Daripada bergabung lebih baik membangun hidup yang lebih baik," kata Trump lagi. 

3. Pimpinan ISIS Abu Bakr al-Baghdadi masih belum diketahui keberadaannya

ISIS Resmi Dikalahkan, Apakah Tetap Jadi Ancaman? Reuters/Rodi Said via newsweek.com

Kendati sudah diumumkan kalah, namun pimpinan tertinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi masih belum diketahui keberadaannya. Walaupun selama ini beredar informasi ia telah ditangkap atau tewas terbunuh dalam serangan militer AS dengan koalisinya. 

Namun, selama berkuasa selama hampir lima tahun, pasukan militan itu mendapatkan akses terhadap senjata berat, dapat melakukan pengeboman dan pembunuhan secara keji di Irak dan Suriah. Walaupun, sudah dikalahkan, tapi mantan pemimpin mereka masih memiliki pengikut dan strategi yang bagus. 

Belum lagi, ISIS selama berkuasa sempat mendapat pendanaan baik melalui tindak kejahatan, penjualan minyak dan donasi. Mereka diduga mendapat donasi dari pihak luar dengan jumlah berkisar antara US$50 juta hingga US$300 juta. 

4. Sekjen PBB memperkirakan ada banyak sel-sel tidur di area Irak dan Suriah

ISIS Resmi Dikalahkan, Apakah Tetap Jadi Ancaman? REUTERS/Umit Bektas via thedailybeast.com

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres melaporkan walaupun sudah dinyatakan kalah, namun ISIS diprediksi masih mengendalikan 14 ribu hingga 18 ribu pasukan. Itu sudah termasuk 3.000 pejuang asing, termasuk dari Indonesia. 

Utusan khusus AS untuk koalisi global mengalahkan ISIS, James Jeffrey mengatakan pada pertengahan Maret lalu, Washington meyakini ada sekitar 15 ribu hingga 20 ribu pasukan ISIS bersenjata yang masih aktif di wilayah tersebut. Sebagian besar dari mereka adalah sel-sel tidur. 

Sejauh ini, pasukan militer Suriah (SDF) berhasil menangkap sekitar 1.000 pasukan asing ISIS. Di antara mereka terdapat ratusan perempuan dan lebih dari 2.500 anak-anak yang ikut diboyong oleh pasukan asing itu. Mereka saat ini diprediksi ada di dalam kamp pengungsian yang berlokasi di wilayah yang dikuasai oleh pasukan militer Pemerintah Suriah. 

Pemerintah Negeri Paman Sam telah menyerukan agar SDF melepaskan mereka dan membiarkan mereka diadili di negara asalnya. Namun, pemerintah negara asal menyimpan kekhawatiran sulit mencari bukti keterlibatan mereka dengan ISIS di Irak dan Suriah. 

Stasiun berita BBC menyebut data ada sekitar 40 ribu pejuang asing yang ikut bertempur di Irak dan Suriah. 

Baca Juga: Kapolri Sebut di Sibolga Ada 3 Terduga Teroris Jaringan ISIS

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya