Milisi Houthi Serang Tangki Minyak Saudi Aramco Jelang Balap Formula 1

Iran bantah ikut berikan rudal dan drone ke Houthi

Jakarta, IDN Times - Milisi kelompok bersenjata asal Yaman, Houthi, mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal ke tangki penyimpanan minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco, pada Jumat, 25 Maret 2022. Tidak ada korban jiwa akibat serangan rudal tersebut.

Namun, sempat muncul keraguan soal keamanan di Jeddah. Apalagi pada akhir pekan ini akan digelar balap Formula 1 yang lokasinya tak jauh dari titik serangan tangki minyak Aramco. 

Dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (26/3/2022), tangki minyak yang diserang  Houthi dibangun untuk memenuhi stok minyak di dalam negeri. Meski demikian, pasca-serangan rudal dari drone itu, memicu harga minyak dunia naik menjadi 100 dolar AS per barel. 

Arab Saudi pun mewanti-wanti pasokan minyak pada pekan ini dalam kondisi berisiko berkurang. Mereka meminta Amerika Serikat ikut menghentikan serangan Houthi. 

"Meningkatnya eskalasi serangan dengan menyasar fasilitas penyimpanan minyak dan bertujuan untuk mempengaruhi keamanan energi dan ekonomi global," ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, Turki al-Maliki pada Jumat kemarin. 

Saudi pun mengecam serangan yang dilakukan milisi Houthi sebagai sebuah sabotase. Mereka pun tak akan mau bertanggung jawab seandainya pasokan minyak dunia terganggu akibat serangan itu. 

Lalu, bagaimana nasib penyelenggaraan Formula 1 di Jeddah yang bakal digelar pada akhir pekan ini?

1. Saudi berhasil cegah serangan udara lainnya dari Houthi

Milisi Houthi Serang Tangki Minyak Saudi Aramco Jelang Balap Formula 1Kelompok Houthi di Yaman akan dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS. Ilustrasi (twitter.com/Arab News)

Sementara, juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengakui pihaknya menyerang sejumlah fasilitas penting di Arab Saudi, seperti fasilitas penyimpanan minyak di Jeddah, Ras Tanura dan fasilitas penyulingan minyak. Mereka juga membidik fasilitas vital lainnya di ibu kota Riyadh. 

Peningkatan serangan yang dilakukan milisi Houthi terjadi ketika utusan khusus PBB berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata di antara pihak bertikai jelang bulan suci Ramadan. Sedangkan, awal Ramadan rencananya dimulai pada awal April 2022. Selain itu, pada bulan ini rencananya perwakilan Yaman akan melakukan pertemuan konsultasi. 

Sementara, menurut informasi dari media Pemerintah Saudi, negara-negara koalisi berhasil mencegah sejumlah serangan drone dan roket Houthi. Militer Saudi juga disebut berhasil menghancurkan rudal balistik yang diarahkan ke Kota Jizan. Akibatnya, kerusakan pada pembangkit listrik bisa diminimalisasi. 

Baca Juga: Milisi Houthi Ogah Lepas Kapal Kargo Rwabee, Gimana Nasib WNI di Sana?

2. Amerika Serikat kecam serangan drone Houthi ke fasilitas tangki minyak Saudi

Milisi Houthi Serang Tangki Minyak Saudi Aramco Jelang Balap Formula 1Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat berbicara dalam konferensi pers pada Senin 1 Februari 2021. (Facebook.com/U.S. Department of State)

Sementara, serangan Houthi kepada Saudi, turut dikecam negara sekutunya, Amerika Serikat. Ia mengatakan Negeri Paman Sam akan turut bekerja sama dengan Saudi untuk memperkuat pertahanan negeri petro dollar tersebut. Di sisi lain, AS juga tengah berusaha mencari solusi jangka panjang bagi konflik di Yaman. 

"Justru di saat para pihak seharusnya fokus untuk menurunkan tensi konflik dan lebih banyak membawa masuk bantuan bagi warga Yaman jelang bulan suci Ramadan, milisi Houthi tetap saja menyerang infrastruktur sipil," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. 

Lantaran kerap menjadi sasaran serangan Houthi, Aramco memutuskan menutup satu-satunya fasilitas penyulingan minyak di Jeddah pada 2017. Padahal, kapasitas penyulingan di sana mencapai 400 ribu barel per hari. 

3. Formula 1 tetap digelar pada akhir pekan ini di Jeddah

Milisi Houthi Serang Tangki Minyak Saudi Aramco Jelang Balap Formula 1Pernyataan tertulis dari Formula 1 dan FIA bahwa Grand Prix di Jeddah tetap akan digelar usai serangan drone dari Houthi (www.instagram.com/@f1)

Sementara, dalam pernyataan bersamanya, Formula 1 dan FIA sepakat tetap akan menggelar balapan Grand Prix di Saudi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Mereka mengaku telah berdiskusi dengan semua pemangku kepentingan terkait serangan drone pada Jumat kemarin. 

"Otoritas di Saudi dan badan keamanan telah menjamin keamanan penuh bahwa acara tersebut akan bisa digelar secara aman," demikian isi keterangan tertulis F1 seperti dikutip dari akun media sosial mereka pada Sabtu, (26/3/2022). 

Meski demikian, semua pemangku kepentingan juga sepakat bahwa dialog terbuka akan tetap dilakukan, demi kepentingan acara saat ini dan di masa depan. Kondisi keamanan para pembalap F1 sempat menjadi poin yang mengkhawatirkan. Sebab, asap hitam yang mengepul dari tangki penyimpanan minyak milik Aramco bisa dilihat dari sirkuit Jeddah Corniche. 

Sedangkan, Aramco hingga saat ini enggan memberikan respons terkait serangan Houthi ke tangki penyimpanan minyak milik mereka. 

Baca Juga: Pengamat: WNI yang Ditawan Milisi Houthi Kini Berstatus Tahanan Perang

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya