Presiden Trump Mengaku Bersedia Ikut Tes Virus Corona

"Segera (saya dites virus corona). Sedang dicari jadwalnya"

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menepis anggapan publik bahwa ia tak bersedia dites virus corona usai virus mematikan itu turut merebak di Negeri Paman Sam. Apalagi pada akhir pekan lalu, Trump turut bertemu dengan pejabat tinggi asal Brasil di Mar-a-Lago yang belakangan didiagnosa positif tertular virus yang disebut Sars-CoV-2 itu. 

Pejabat berwenang yang dimaksud adalah juru bicara Presiden Brasil yakni Fabio Wajngarten. Ia turut mendampingi Presiden Jair Bolsonaro makan malam dengan Trump. 

Pada Kamis kemarin, juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham seperti dikutip dari harian Inggris, The Guardian, mengatakan tidak ada interaksi di antara Trump, Wapres Mike Pence dengan jubir Presiden Brasil tersebut. Tetapi, Wajngarten sempat mengunggah foto ke akun media sosialnya yang menggambarkan dirinya sendiri, Trump, Pence dan presenter televisi Brasil, Alvaro Garnero dalam jarak yang sangat dekat. Sementara, di video yang lain, terlihat Wajngarten (yang mengenakan kacamata) terlihat berada di belakang Trump dan Presiden Bolsonaro. 

Padahal, sesuai panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, virus corona bisa menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan orang dalam radius dua meter. 

Namun, ketika ditanya saat pemberian jumpa pers kemarin, Trump menepis anggapan ia tidak bersedia dites corona. 

"Kemungkinan besar iya (akan ikut tes virus corona), bukan karena alasan itu (melakukan kontak dekat dengan jubir Presiden Brasil). Segera kami akan melakukan itu. Kami sedang mengatur jadwalnya," ungkap Trump seperti dikutip dari stasiun berita BBC, Sabtu (14/3). 

Hal lain yang disampaikan oleh Trump yakni mengenai Negeri Paman Sam yang memberlakukan darurat nasional virus corona. Apa artinya bila AS memberlakukan kebijakan itu?

1. Dengan adanya darurat nasional, maka Pemerintah Federal AS mengucurkan dana hingga US$50 miliar

Presiden Trump Mengaku Bersedia Ikut Tes Virus Corona(Presiden Trump dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan jubirnya ) Alan Santos/Brazilian Presidency HANDOUT/EPA

Presiden Trump pada Jumat (13/3) mengumumkan bahwa Negeri Paman Sam secara resmi memberlakukan darurat nasional untuk membendung penyebaran virus corona. Menurut Trump, deklarasi darurat nasional adalah kata-kata yang memiliki makna besar. Artinya, Pemerintah Federal boleh merilis dana bantuan senilai US$50 miliar dalam bentuk dana darurat. 

Dalam pemberian keterangan persnya, mogul properti itu mengatakan selama delapan pekan ke depan adalah momen penting. Usai diberlakukan darurat nasional, maka langkah-langkah darurat yang akan ditempuh antara lain, satu Menteri Kesehatan AS, Alex Azar dan pejabat berwenang dapat mengabaikan beberapa aturan hukum dan persyaratan sehingga, bisa memberikan kelonggaran kepada para penyedia jasa kesehatan. 

Kedua, rumah sakit-rumah sakit telah diminta untuk mengaktifkan rencana darurat yang mereka punya, ketiga, sekitar 500 ribu alat untuk tes virus corona akan tersedia di AS pada pekan depan. Laboratorium swasta dan pembuat vaksin bisa melakukan 5 juta tes virus corona dalam waktu satu bulan. 

Keempat, bunga pinjaman untuk pendidikan bagi semua mahasiswa bisa diabaikan hingga pemberitahuan selanjutnya. Diharapkan dengan kebijakan ini bisa meringankan bagi mahasiswa lantaran banyak kampus yang memilih tutup sementara. 

Sementara, Ketua DPR Nancy Pelosi telah mencapai kesepakatan dengan Gedung Putih sebagai paket kebijakan untuk membantu warga AS. Kebijakan itu termasuk cuti berbayar bagi para pegawai selama dua pekan dan keluarga bisa mendapatkan bantuan keuangan hingga tiga bulan dan cuti karena alasan medis. Bagi mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan, maka bisa tetap mengikuti tes virus corona. 

Baca Juga: Presiden Donald Trump Juga Berpotensi Kena Virus Corona, Kok Bisa?

2. Presiden Brasil memastikan diri negatif dari virus corona

Presiden Trump Mengaku Bersedia Ikut Tes Virus Coronatwitter.com/bankinformer

Kendati sempat dirumorkan tertular virus corona, namun Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dipastikan negatif dari virus mematikan itu. Dilansir dari laman ABC News, konfirmasi soal hasil tes Presiden Bolsonaro itu diunggah di akun media sosilanya. 

Bolsonaro dicurigai terpapar corona setelah baru-baru ini berkunjung ke Amerika Serikat.  Kekhawatiran tentang paparan Bolsonaro terinfeksi virus karena sebelumnya Direktur Komunikasi Fabio Wajngarten dinyatakan positif corona. Ia ikut dalam kunjungan dengan Presiden Trump dan asisten senior di Florida.

Ada pusaran informasi yang membingungkan sebelumnya Jumat, dengan beberapa media melaporkan Bolsonaro telah menerima hasil tes positif awal. Tetapi, akun media sosial resmi presiden itu kemudian mengatakan tes itu negatif, dan juga mengunggah foto Bolsonaro yang membuat gerakan tangan ofensif kepada wartawan awal tahun ini.

"Jangan percaya pada berita palsu di media!" dia menulis dalam posting selanjutnya.
 
Sebelumnya tagar #BolsonaroInfectado sempat jadi trending topic di Twitter secara worldwide.

3. Trump juga akan memasukan Inggris ke dalam daftar negara yang dilarang berkunjung ke AS

Presiden Trump Mengaku Bersedia Ikut Tes Virus CoronaPresiden Amerika Serikat Donald Trump berangkat dari Washington menuju Charlotte, North Caroline, untuk kampanye di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, Amerika Serikat, pada 2 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Selain mengenai darurat nasional, Trump juga mengaku akan melakukan revisi soal larangan warga negara yang boleh masuk ke Amerika Serikat. Pada pekan ini Trump mengumumkan akan melarang semua warga dari 26 negara di Eropa untuk masuk ke AS. Namun, ia tidak memasukan Inggris dan Irlandia. 

Ketika ditanyakan oleh wartawan pada Jumat kemarin, Trump menyebut bisa saja Inggris dimasukan ke dalam daftar yang warganya dilarang untuk sementara waktu menjejakan kaki di Negeri Paman Sam, lantaran kasus virus corona di sana semakin meningkat. 

"Jadi, kami mungkin akan menambahkan itu (ke dalam daftar larangan), karena dalam 24 jam terakhir jumlah kasusnya memang meningkat dengan cepat. Mungkin juga kami akan menambahkan dua negara lainnya, lalu mengeluarkan beberapa negara dari daftar larangan (berkunjung ke AS)," kata Trump. 

Baca Juga: WOW! Sudah 91 Negara Terjangkit Virus Corona, Indonesia di Urutan 66 

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya