Usai Mundur, Mahathir Mohammad Diangkat oleh Raja Jadi PM Sementara

Mahathir tetap jadi PM Malaysia sampai ditunjuk PM baru

Jakarta, IDN Times - Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin akhirnya menerima pengunduran diri Mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri. Namun, di saat yang bersamaan, Raja yang bergelar The Yang di-Pertuan Agong itu juga meminta kepada pria yang akrab disapa Dr. M itu untuk terus memerintah negara kerajaan itu sebagai PM sementara. Mahathir akan duduk di posisi itu hingga PM baru ditunjuk. 

Kepala Sekretaris Pemerintahan Mohd Zuki Ali mengatakan kebijakan itu sesuai dengan aturan di dalam Konstitusi Federal Malaysia pasal 43 ayat 2. 

"Selama masa ini, Dr. Mahathir akan mengelola pemerintahan hingga seorang perdana menteri baru ditunjuk dan kabinet baru dibentuk," ujar Zuki ketika memberikan pernyataan ke publik dan dikutip oleh laman The Star pada Senin (24/2). 

Mahathir masih berbincang dengan Raja usai mengumumkan mundur sebagai Perdana Menteri. Lalu, siapa yang digadang-gadang akan menggantikan Mahathir memimpin Negeri Jiran itu?

1. Mahathir Mohammad belum menjelaskan alasannya memilih mundur sebagai perdana menteri

Usai Mundur, Mahathir Mohammad Diangkat oleh Raja Jadi PM SementaraPM Sementara Malaysia, Mahathir Mohammad (Instagram/@chedetoffical)

Hingga saat ini, pria berusia 94 tahun tersebut masih belum menyebut alasannya mundur dari posisi sebagai Perdana Menteri. Namun, ia memilih mundur usai terjadi dinamika politik mengenai rencana partainya membentuk koalisi baru tanpa kehadiran politikus senior Anwar Ibrahim. 

Menurut laporan harian Singapura, The Straits Times, rencananya partai koalisi bentukan Mahathir malah akan terdiri dari partai yang dulunya menjadi oposisi yakni Umno dan Partai Islam SeMalaysia (PAS). 

Harian itu menduga bila Mahathir berhasil membentuk koalisi baru maka rencana bagi Anwar untuk mengambil alih kursi PM pada tahun 2023 akan gagal. Dugaan Mahathir akan membentuk koalisi baru dan meninggalkan Pakatan Harapan, terlihat dari kehadiran yang dibentuk Mahathir, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), Umno dan PAS ikut menemui Raja pada Minggu kemarin. 

Baca Juga: [BREAKING] Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Mengundurkan Diri

2. Semula Anwar Ibrahim direncanakan menggantikan Mahathir pada Mei 2020

Usai Mundur, Mahathir Mohammad Diangkat oleh Raja Jadi PM SementaraIDN Times/Helmi Shemi

Laman Time edisi hari ini melaporkan, semula sesuai perjanjian, Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020. Caranya, Mahathir akan turun lebih dulu sebagai PM agar bisa memberikan jalan bagi Anwar. 

Tetapi, rencana itu terancam gagal, setelah Mahathir memutuskan mundur hari ini. Apalagi Anwar membenarkan pada Minggu kemarin beberapa kader dari parpol nya bekerja dengan pihak Mahathir untuk membentuk suatu pemerintahan baru. Mereka juga sudah bertemu dengan Raja pada Minggu kemarin. 

Posisi raja di Malaysia memang hanya seremoni belaka. Tetapi, raja memiliki diskresi kewenangan dan biasanya para pemimpin politik menemui raja sebelum mengumumkan terjadinya perubahan politik yang besar. 

3. Nasib pemerintahan di Malaysia masih belum jelas

Usai Mundur, Mahathir Mohammad Diangkat oleh Raja Jadi PM SementaraIlustrasi Bendera Malaysia. Foto: pexels.com/Thilipen Rave Kumar

Hingga kini belum diketahui bagaimana nasib Malaysia ke depan. Apakah ini berarti Mahathir akan membentuk koalisi partai baru, apakah Anwar justru yang akan memimpin pemerintahan atau akan digelar pemilu, semua masih belum jelas. 

Namun, bila Mahathir berniat membentuk pemerintahan yang baru maka ia harus bekerja sama dengan partai yang dulu ia tinggalkan yakni UMNO dan PAS. Sebab, Mahathir tidak punya cukup suara di parlemen untuk tetap berkuasa tanpa kedua partai tersebut. Ia harus mendapatkan dukungan dari 112 dari 222 anggota parlemen. 

Kepada media, Anwar mengaku tak yakin Mahathir ikut terlibat dalam upaya menjegal langkahnya menjadi penerus PM. 

"Saya kira bukan dia (Mahathir), karena namanya juga digunakan (untuk membentuk pemerintahan baru). Orang-orang yang berada di dalam dan di luar partai saya telah menggunakan namanya. Ia sudah menekan berulang kali sebelumnya, bahwa ia tak ikut-ikutan dalam aksi itu," ungkap Anwar seperti dikutip dari stasiun berita Channel News Asia

Mahathir dan Anwar memang seteru lama di politik. Tetapi, dalam pemilu 2018 lalu, mereka memilih untuk mengesampingkan peristiwa di masa lalu dan bersatu untuk mengalahkan Najib Tun Razak. Koalisi Umno pun berhasil dipatahkan usai berkuasa selama 60 tahun. Kini, Najib tengah diproses karena diduga terlibat dalam mega korupsi 1MDB. 

Baca Juga: PM Mahathir Berikan Penghargaan Antikorupsi Bagi Novel Baswedan 

Topik:

Berita Terkini Lainnya