Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Antonio Guterres.(twitter.com/Antonio Guterres)

Intinya sih...

  • Sekjen PBB meminta gencatan senjata di Gaza karena korban tewas mencapai 35 ribu orang.
  • Israel terus melancarkan serangan ke Gaza, warga Palestina meninggalkan Rafah akibat perintah evakuasi Israel.
  • Israel menegaskan akan terus menyerang Rafah yang merupakan benteng terakhir dari Hamas, meski jutaan warga Palestina mengungsi di sana.

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, meminta agar gencatan senjata kemanusiaan segera diberlakukan di Jalur Gaza sehubungan dengan korban tewas yang kini mencapai 35 ribu orang.

Dalam pidatonya di Kuwait pada Minggu (12/5/2024), Guterres juga menyerukan pembebasan tanpa syarat semua tawanan yang ditahan oleh Hamas serta meningkatkan bantuan kemanusiaan di Gaza.

“Gencatan senjata hanya akan menjadi permulaan. Serangan yang tidak berhenti akan menjadi perjalanan panjang dari kehancuran dan trauma,” kata Guterres, dikutip dari Al Jazeera, Senin (13/5/2024).

1. Serangan Israel makin intensif

Sementara itu, bersamaan dengan pidato Guterres di Kuwait ini, Israel malah terus melancarkan serangannya ke Gaza, terutama di Kota Beit Lahiya dan Rafah.

“Saya tidak tahu harus ke mana lagi untuk menyelamatkan diri karena serangan Israel terus terjadi. Kami lelah fisik dan mental,” kata Emad Oudeh, seorang warga Beit Lahiya.

2. Ratusan warga Israel tinggalkan Rafah

Per Rabu (8/5/2024) malam, ratusan warga Palestina dilaporkan berbondong-bondong meninggalkan Rafah.

Israel baru saja mengeluarkan perintah evakuasi segera kepada warga Palestina dan pengungsi lainnya untuk keluar dari Rafah. Setidaknya ada sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai wilayah di Gaza, ke Rafah, akibat serangan Israel.

“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan meminta warga Palestina untuk sementara mengungsi dari Rafah timur ke zona kemanusiaan tersebut,” sebut Juru Bicara Militer Israel, Avichay Adraee.

3. Israel klaim Hamas bersembunyi di Rafah

Di sisi lain, Israel menegaskan bakal terus menyerang Rafah lantaran kota tersebut adalah benteng terakhir dari Hamas.

Padahal, Rafah adalah rumah sementara jutaan warga Palestina yang mengungsi dari utara, tengah, dan penjuru lain dari Gaza yang dibom Israel.

Editorial Team