Inggris Selidiki Klaim Hamas tentang Kematian Sandera di Gaza

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Inggris menyelidiki klaim Hamas yang mengatakan bahwa seorang sandera Inggris-Israel telah tewas di Gaza.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, pada Sabtu (11/5/2024) mengabarkan bahwa Nadav Popplewell meninggal akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel lebih dari sebulan yang lalu.
“Dia meninggal karena tidak mendapat perawatan intensif di fasilitas medis akibat penghancuran rumah sakit di Gaza oleh musuh,” kata juru bicara Brigade Qassam, Abu Ubaida, dalam video yang diposting di saluran Telegram.
1. Pejabat Inggris sampaikan belasungkawa kepada keluarga korban
Dilansir BBC, juru bicara Kementerian Luar Negeri sedang mencari informasi lebih lanjut mengenai masalah tersebut. Ia juga menyampaikan ungkapan duka cita bagi keluarga Popplewell.
Beberapa jam sebelumnya pada Sabtu, Hamas merilis video berdurasi 11 detik yang menunjukkan Popplewell dengan mata memar. Dalam pernyataan singkat melalui Forum Sandera dan Keluarga Hilang, keluarganya meminta media untuk tidak mempublikasikan rekaman tersebut.
Popplewell ditangkap bersama ibunya, Channah Peri, dari rumah mereka di Kibbutz Nirim, ketika pejuang Hamas melancarkan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober. Saudaranya laki-lakinya tewas dalam serangan itu. Ibunya dibebaskan dalam gencatan senjata singkat pada November lalu.
2. Israel sebut video sandera yang dirilis sebagai teror psikologis
Militer Israel belum memberikan komentar mengenai video tersebut. Namun, mereka menyebut video sandera yang dirilis oleh Hamas sebelumnya sebagai teror psikologis. Mereka juga membantah beberapa tuduhan Hamas yang mengklaim bahwa para sandera tewas akibat serangan Israel.
Sekitar 1.139 orang tewas dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. Pejabat Israel mengatakan bahwa dari 252 orang yang disandera, 128 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 36 orang yang dinyatakan tewas.
Sementara itu, kampanye militer Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 34.971 orang dan melukai 78.641 lainnya. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
3. Keluarga sandera desak pemerintah Israel untuk capai kesepakatan dengan Hamas
Pada Sabtu (11/5/2024), Forum Sandera dan Keluarga Hilang di Israel mendesak pemerintah untuk segera mencapai kesepakatan dengan Hamas demi menjamin pembebasan tawanan.
“Setiap tanda kehidupan yang diterima dari para sandera yang ditahan oleh Hamas merupakan seruan kesedihan bagi pemerintah Israel dan para pemimpinnya,” kata kelompok keluarga tersebut dalam pernyataannya, dikutip Al Jazeera.
“Kami tidak punya waktu luang! Anda harus berusaha untuk menerapkan kesepakatan yang akan mengembalikan semuanya hari ini," tambah dia.
Meski mendapat tekanan besar, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya sejauh ini belum mencapai kesepakatan dengan Hamas.