Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Oleksiy Vadatursky (bbc.com)

Jakarta, IDN Times - Serangan Rusia yang menghantam kota pelabuhan Mykolaiv di selatan Ukraina pada Sabtu malam (30/7/2021) hingga Minggu pagi (31/7/2021) menewaskan pemilik salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor biji-bijian terbesar di negara itu. Hal tersebut disampaikan oleh gubernur setempat, Vitaliy Kim, melalui Telegram.

Oleksiy Vadatursky, pendiri dan pemilik perusahaan pertanian Nibulon, ditemukan tewas bersama istrinya di rumah mereka. Keduanya terbunuh saat sebuah rudal menghantam rumah mereka semalaman.

Mengutip dari Reuters, perusahaan Nibulon sendiri diketahui fokus memproduksi dan mengekspor gandum, jelai dan jagung, serta memiliki armada dan galangan kapal sendiri.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menggambarkan kematian Vadatursky sebagai "kerugian besar bagi seluruh Ukraina".

Dalam pernyataannya, ia menyebutkan bahwa pengusaha tersebut sedang dalam proses membangun pasar gandum modern yang melibatkan jaringan terminal dan elevator transshipment.

1. Muncul serangan balik pada peringatan Hari Angkatan Laut Rusia

Sejumlah kapal perang Rusia berlayar saat parade Hari Angkatan Laut Rusia di Baltiysk, wilayah Kaliningrad, Rusia, Minggu (31/7/2022). Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani doktrin baru Angkatan Laut negaranya, yakni salah satunya menyatakan Moskow menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai pesaing dan ancaman utama bagi Rusia. (ANTARA FOTO/REUTERS/Vitaly Nevar/wsj)

Melansir Reuters, gubernur kota pelabuhan Krimea, Mikhail Razvozhayev, memberitahu media Rusia bahwa pasukan Ukraina menyerang markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol yang dikuasai Rusia pada Minggu pagi (31/7/2021). Lima anggota staf terluka dalam serangan yang diduga melalui pesawat tanpa awak.

Serangan di Sevastopol ini bahkan bertepatan dengan Hari Angkatan Laut Rusia yang dihadiri oleh Presiden Vladimir Putin di St Petersburg.

Meski begitu Sergiy Bratchuk, juru bicara wilayah militer pesisir Odesa, menolak tuduhan bahwa Ukraina berada di balik serangan tersebut. Ia menyebutnya sebagai "provokasi belaka" seperti yang dilansir dari Al-Jazeera.

“Pembebasan Krimea kami dari penjajah akan dilakukan dengan cara lain dan jauh lebih efektif,” tulisnya di Telegram.

2. Panen terancam turun dua kali lipat

Editorial Team

Tonton lebih seru di