Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jet tempur (Pixabay.com/12019)
ilustrasi jet tempur (Pixabay.com/12019)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin milisi Harakat Nujaba, Mushtaq Jawad Kazim al-Jawari, tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak. Serangan pada Kamis (4/1/2024), merupakan balasan AS karena kelompok milisi yang didukung Iran berulang kali menyerang pangkalan AS.

Pejabat pertahanan AS yang berbicara dengan sarat anonim, mengatakan operasi itu dilangsungkan di tengah hari. AS menyebut operasi itu perlu dan proporsional untuk menargetkan Al-Jawari yang juga dikenal sebagai Abu-Taqwa.

1. Serangan mengenai luar markas milisi

ilustrasi jet tempur F-35 (Pixabay.com/Military_Material)

Pangkalan militer AS di Irak telah diserang lebih dari 100 kali oleh kelompok Harakat Nujaba yang disebut didukung Iran. Beberapa di antaranya berhasil melukai tentara AS.

Serangan balasan pada Kamis mengenai kendaraan di luar markas milisi.

"Tidak ada warga sipil yang terluka. Tidak ada infrastruktur atau fasilitas yang terkena dampak," kata pejabat AS dikutip dari VOA News.

"AS terus mengambil tindakan untuk melindungi pasukan kami di Irak dan Suriah dengan mengatasi ancaman yang mereka hadapi," kata pejabat lain yang juga berbicara dengan syarat anonim.

2. AS dianggap langgar kedaulatan Irak

AS masih memiliki lebih dari 2 ribu pasukan yang berada di pangkalan militer Irak dan Suriah. Tujuan utama keberadaan mereka untuk membantu Irak mempertahankan diri dari ancaman ISIS.

Namun, para analis melihat kunci utama mengapa AS masih mempertahankan pasukannya adalah karena Iran.

Dilansir Associated Press, serangan pada Kamis itu pun dikritik oleh beberapa pejabat Irak.

"(Serangan itu) sebagai agresi terang-terangan dan pelanggaran terhadap kedaulatan dan keamanan Irak, suatu tindakan yang mirip dengan kegiatan teroris" kata juru biacara militer Irak Yehia Rasool.

3. AS berupaya hentikan agar perang tidak meluas

Antony John Blinken (Twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Patrick Ryder, juru bicara Pentagon, mengatakan bahwa serangan juga menewaskan satu anggota milisi lain.

Serangan itu beriringan dengan rencana Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang akan ke Timur Tengah. Dilansir The Guardian, rencana itu membawa misi untuk menghentikan meluasnya perang Hamas-Israel.

"Kami ingin mencegah konflik menyebar, namun hal ini berarti masyarakat harus berhenti melakukan serangan melawan tentara kami. Dan jika mereka melakukan serangan terhadap tentara kami, kami akan melakukan apa yang kami perlukan untuk melindungi diri kami sendiri, seperti yang dilakukan negara mana pun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team