Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan militer berskala besar pada Kamis (29/12/2022) kemarin untuk meningkatkan kesiapan melawan provokasi Korea Utara (Korut).
Sebelumnya, militer Korsel sempat gagal menembak jatuh drone Korut yang melintasi perbatasan dua negara. Drone Korut ini untuk pertama kalinya melintasi perbatasan dalam lima tahun terakhir.
Dilansir dari Yonhap, Jumat (30/12/2022), latihan militer skala besar ini menurunkan senjata anti-serangan udara berbasis darat, drone hingga 20 jet tempur dan helikopter.
Latihan ini merupakan latihan anti-drone besar pertama di Korsel sejak 2017.
“Latihan ini dipersiapkan untuk menghadapi beberapa skenario di mana militer Korsel berlatih bagaimana mereka mendeteksi, melacak dan menembak jatuh drone musuj,” kata militer Korsel dalam sebuah pernyataan.
Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol menegaskan kembali dorongannya untuk membangun pertahanan udara Korsel yang lebih kuat dan bersikap keras terhadap provokasi Korut.
“Kita tidak boleh takut dengan nuklir Korut dan kita tidak boleh ragu,” ucap Yoon.
“Untuk mendapatkan perdamaian, kita harus bersiap untuk perang yang bisa kita menangkan nantinya,” lanjut dia lagi.
Sejumlah pengamat meyakini bahwa Korut memang sengaja menerbangkan drone ke arah perbatasan Korsel untuk menguji kesiapan Korsel dan Amerika Serikat.
Mereka mengatakan, Korut bisa saja menilai bahwa drone bisa menjadi metode yang ‘murah’ namun efektif untuk memicu masalah keamanan dan perpecahan internal di Korsel sendiri.