Jakarta, IDN Times - Operasi razia besar-besaran di Rio de Janeiro pada Selasa (28/10/2025), menewaskan 132 orang dalam bentrokan dengan geng Comando Vermelho (CV), menjadikannya pembantaian paling mematikan dalam sejarah Brasil. Aksi itu melibatkan 2.500 polisi dan tentara yang mengepung kompleks favela Penha dan Alemão, markas utama geng tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengaku terkejut dengan jumlah korban jiwa, sedangkan Gubernur Rio, Claudio Castro, menyebut operasi itu sukses dengan hasil penyitaan 118 senjata dan lebih dari satu ton narkoba. Dari tragedi itu, publik kembali menyorot siapa sebenarnya geng CV dan bagaimana mereka bisa menjadi kekuatan kriminal paling ditakuti di Brasil.
