Mengenal Comando Vermelho, Geng Narkoba Tertua di Brasil

- Comando Vermelho didirikan pada 1979 di penjara Rio de Janeiro, awalnya terbentuk dari para tahanan biasa dan politik.
- Mulai memperluas pengaruh ke komunitas miskin dengan layanan sosial, namun juga terlibat dalam aktivitas kriminal seperti perdagangan narkoba.
- Kini beradaptasi dengan teknologi digital untuk memperluas wilayah dan mendiversifikasi pendapatan, hanya sekitar 11 persen keuntungan berasal dari perdagangan narkoba.
Jakarta, IDN Times – Sedikitnya 40 mayat ditemukan berjejer di jalanan Rio de Janeiro setelah bentrokan besar antara polisi Brasil dan geng narkoba “Comando Vermelho” pada Selasa (28/10/2025). Dalam operasi yang melibatkan lebih dari 2.500 polisi dan tentara tersebut, 119 orang tewas dan 81 tersangka ditangkap. Operasi ini menjadi yang paling mematikan dalam sejarah Rio dan menuai kritik dari kelompok hak asasi manusia karena penggunaan kekuatan berlebihan.
Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, menyebut penggerebekan itu sebagai hari bersejarah dalam perang melawan kejahatan di Rio de Janeiro. Namun di balik kekerasan tersebut, muncul pertanyaan besar. Siapa sebenarnya Comando Vermelho, geng kriminal tertua dan paling berpengaruh di Brasil?
1. Asal usul dan ideologi Comando Vermelho
Menurut InSight Crime, Comando Vermelho (CV) didirikan pada tahun 1979 di penjara Ilha Grande, Rio de Janeiro. Awalnya, kelompok ini terbentuk dari para tahanan biasa dan tahanan politik yang bersatu untuk bertahan hidup di balik jeruji besi. Nama "Comando Vermelho" atau “Komando Merah” diambil sebagai penghormatan terhadap kelompok pendahulunya, Red Phalanx.
CV mengadopsi prinsip perdamaian, keadilan, dan kebebasan sebagai dasar ideologinya, yang terinspirasi dari para narapidana intelektual. Mereka memiliki kode etik yang ketat dan menekankan solidaritas antaranggota, terutama dalam membebaskan rekan yang dipenjara. “Kondisi mengerikan di penjara Candido Mendes mendorong para narapidana untuk bersatu demi bertahan hidup,” tulis lembaga tersebut dalam laporannya.
2. Dari geng penjara menjadi jaringan kriminal nasional
Pada 1980-an, Comando Vermelho mulai memperluas pengaruhnya ke komunitas miskin di Rio de Janeiro dengan menyediakan layanan sosial yang tidak diberikan pemerintah. Namun, kelompok ini juga terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal seperti perdagangan narkoba, penyelundupan senjata, pemerasan, dan perang wilayah.
Dikutip dari Time Magazine, CV dikenal sebagai organisasi dengan struktur longgar—mirip jaringan independen yang diikat oleh kepemimpinan kuat. Perekrutan anggota banyak dilakukan di penjara, dan dalam dua dekade terakhir, mereka telah menjadi salah satu kelompok kriminal paling berpengaruh di Brasil.
3. Kekuasaan dan ekspansi hingga era digital
Menurut penelitian Júlia Quirino dari Universitas Federal Rio de Janeiro, Comando Vermelho kini beradaptasi dengan teknologi. Mereka bahkan mengembangkan aplikasi berbagi tumpangan untuk memperluas sumber pendapatan. “Kelompok bersenjata ilegal kini memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas wilayah dan mendiversifikasi pendapatan,” tulis Quirino.
Saat ini, hanya sekitar 11 persen keuntungan CV berasal dari perdagangan narkoba, sementara sebagian besar diperoleh dari pemerasan pedagang dan pengelolaan layanan vital seperti air, gas, dan transportasi. Pada akhir 2024, Comando Vermelho telah menguasai separuh wilayah Rio dan memperluas kendalinya hingga ke Amazon. Operasi besar-besaran polisi pada 2025 pun menjadi upaya pemerintah menghentikan ekspansi kekuatan kelompok yang telah menancapkan akarnya selama lebih dari empat dekade di Brasil.



















