Krisis Populasi, Rusia Kasih Rp245 Juta ke Ibu yang Lahirkan 10 Anak

Rusia kehilangan rata-rata 86.000 warga per bulan

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan memberi gelar kehormatan dan hadiah 1 juta rubel (sekitar Rp245 juta) bagi tiap ibu yang dapat melahirkan 10 anak. Kebijakan ini diterapkan Rusia dalam menghadapi krisis populasi dengan angka kelahiran yang terus merosot.

"Akan memberikan hadiah 1 juta rubel kepada seorang ibu yang merupakan warga Federasi Rusia yang telah melahirkan dan membesarkan sepuluh atau lebih anak," sebut pernyataan Rusia di bawah dekrit terbaru yang keluar pada Senin pekan ini. 

1. Kesepuluh anak itu harus dipastikan menjadi warga negara Rusia

Krisis Populasi, Rusia Kasih Rp245 Juta ke Ibu yang Lahirkan 10 Anakilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Rusia memutuskan untuk menerapkan kebijakan penghargaan "Mother Heroine", setelah sebelumnya pada masa kepemimpinan Uni Soviet Josef Stalin pada 1944, kebijakan tersebut sudah berlaku. 

Saat itu, rezim Stalin memberi sejumlah uang dan penghargaan bagi setiap ibu yang dapat melahirkan 10 anak dan dipastikan kesepuluh anak itu menjadi warga negara Rusia. Namun, kebijakan itu dihentikan setelah kejatuhan Uni Soviet pada 1991. 

2. Gelar "Mother Heroine" setara dengan gelar kehormatan tertinggi "Pahlawan Rusia"

Krisis Populasi, Rusia Kasih Rp245 Juta ke Ibu yang Lahirkan 10 AnakPresiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.

Dikutip dari Neewsweek, hadiah 1 juta rubel itu akan diberikan dengan syarat, semua 10 anak harus hidup. Pengecualian jika salah satu di antaranya meninggal dunia atau hilang karena "membela Tanah Air" dan dalam tugas militer.

Adapun gelar "Mother Heroine" yang diberikan itu setara dengan gelar kehormatan tertinggi seperti "Pahlawan Rusia" dan "Pahlawan Pekerja". Gelar yang layak diberikan oleh Rusia ini dilatarbelakangi karena enam bulan pertama 2022, Rusia kehilangan rata-rata 86.000 warga per bulan. Penuruan itu merupakan rekor tertinggi sejauh ini.

Baca Juga: Inflasi Rusia Tak Terkontrol, Rusia Defisit Anggaran Rp259 Triliun

3. Tingkat penurunan populasi Rusia hampir 2 kali lipat sejak 2021

Krisis Populasi, Rusia Kasih Rp245 Juta ke Ibu yang Lahirkan 10 AnakIlustrasi bayi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Dilansir The Moscow Times, populasi Rusia mengalami penurunan yang konstan selama beberapa dekade terakhir yaitu hanya 145,1 juta penduduk setelah penurunan drastis di awal 2022.

Tingkat penurunan populasi Rusia hampir 2 kali lipat sejak 2021, ketika pandemik COVID-19 menyebabkan penurunan populasi alami terbesar di negara itu sejak akhir Uni Soviet dan hampir tiga kali lipat sejak 2020.

Populasi Rusia juga diperkirakan turun menjadi sekitar 132 juta dalam 2 dekade mendatang. PBB bahkan memperkirakan dalam skenario terburuk, populasi Rusia hampir bisa berkurang setengahnya, menjadi hanya 83 juta pada awal abad berikutnya.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Dimulai! Rusia Lancarkan Invasi Skala Penuh

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya