Terinfeksi COVID-19 Gejala Ringan, Joe Biden: Saya Baik-baik Saja!

Biden menjalani isolasi selama 5 hari

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengungkapkan bahwa dirinya dalam kondisi baik setelah dinyatakan terpapar COVID-19, Kamis (21/7/2022). Ia mengalami gejala ringan dan akan tetap menjalankan tugas dari tempat isolasi.

"Saya baik-baik saja, mendapatkan banyak pekerjaan, dan akan terus menyelesaikannya," ungkap Biden dalam video yang diunggah di akun Twitter-nya. 

Sebelumnya, Biden mengunggah foto dengan blazer dan duduk di meja kerjanya yang di atasnya terdapat dokumen, sambil tersenyum. 

1. Biden sudah diberi pengobatan Paxlovid

Terinfeksi COVID-19 Gejala Ringan, Joe Biden: Saya Baik-baik Saja!Presiden AS Joe Biden menghadiri KTT Keamanan dan Pembangunan Jeddah di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (16/7/2022). (ANTARA FOTO/Saudi News Agency/Handout via REUTERS/aww).

Dokter Gedung Putih, Kevin O'connor, dalam keterangannya pada Kamis mengatakan, sejak Rabu malam Biden menderita pilek, kelelahan, dan batuk kering. 

"Presiden telah diberi pengobatan Paxlovid," kata O'Connor.

Sama halnya yang dikatakan Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean Pierre, bahwa Biden sudah melakukan vaksinasi ganda.

"Dia divaksinasi penuh dan dua kali dikuatkan dan mengalami gejala yang sangat ringan," kata Jean-Pierre.

Baca Juga: Joe Biden dan Istri Sambut Ibu Negara Ukraina di Gedung Putih 

2. Biden jalani isolasi selama 5 hari

Terinfeksi COVID-19 Gejala Ringan, Joe Biden: Saya Baik-baik Saja!Presiden AS Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden hadir dalam upacara pemakaman petugas polisi Gedung Capitol, Brian Sicknick, pada 2 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Koordinator COVID Gedung Putih, Ashish Jha, mengatakan bahwa kadar oksigen Biden normal. Pria 79 tahun itu akan menjalankan isolasi selama 5 hari dan menunggu hasil tes negatif.

"Dia akan kembali beraktivitas setelah isolasi lima hari dan hasil tesnya negatif," ujar Jha.

Isolasi tersebut sebagai bentuk kepatuhan terhadap pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

"Konsisten dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dia akan melakukan isolasi mandiri di Gedung Putih dan akan terus menjalankan semua tugas sepenuhnya selama waktu itu," jelas Jean-Pierre.

3. Biden hanya dapat menghadiri pertemuan di Gedung Putih melalui telepon dan Zoom

Terinfeksi COVID-19 Gejala Ringan, Joe Biden: Saya Baik-baik Saja!Presiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Sementara itu, Jean-Pierre mengatakan, Biden telah berbicara dengan anggota staf Gedung Putih melalui telepon. Ia hanya dapat berpartisipasi dalam pertemuan yang direncanakan di Gedung Putih melalui telepon dan Zoom dari kediamannya.

"Biden akan melanjutkan pekerjaan secara langsung setelah dia dites negatif," ujar Jean-Pierre.

"Gedung Putih akan memberikan pembaruan tentang kesehatan Presiden Joe Biden setiap harinya," tambahnya. 

Baca Juga: Joe Biden Siapkan Dana Rp1,5 Triliun untuk Rumah Sakit di Palestina

4. Sejak kepemimpinan Biden, kematian mencapai 600 ribu akibat COVID-19

Terinfeksi COVID-19 Gejala Ringan, Joe Biden: Saya Baik-baik Saja!Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo bersama dengan Presiden AS Joe Biden (Instagram.com/jokowi)

Beberapa bulan terakhir, sejumlah pejabat di pemerintahan Biden dan tokoh senior lainnya di Washington telah terpapar COVID-19, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi. Keduanya telah negatif dan kembali melanjutkan tugas.

Meski banyak warga AS sudah kembali ke kantor atau sekolah dan menikmati liburan musim panas, COVID-19 telah menyebar dengan cepat.

Menurut data CDC, kasus COVID-19 di AS meningkat lebih dari 25 persen dalam sebulan terakhir. Kenaikan itu dipicu oleh BA.5, subvarian Omicron yang mampu mengatasi kekebalan karena vaksin atau infeksi sebelumnya.

Subvarian itu telah menjadi dominan di AS sejak awal Juli dan memicu lonjakan kasus infeksi secara global. Sejak Biden menjabat pada Januari 2021, sebagian besar kematian akibat virus itu terjadi sekitar 600 ribu orang.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya