Slovakia Akhirnya Setujui Bantuan Finansial Uni Eropa ke Ukraina

Dalam pertemuan itu, Shmyhal mengungkapkan bahwa ia dan Fico sudah mencapai kesepakatan terkait beberapa bidang, termasuk persetujuan soal bantuan finansial Uni Eropa sebesar 50 miliar euro (Rp850 triliun).

"Kami sudah mencapai kesepakatan dengan Slovakia terkait isu penting antara kedua negara. Pemerintah Slovakia juga setuju tidak memblokir pembelian senjata dan peralatan perang ke Ukraina dari perusahaan Slovakia. Ia juga mendukung bantuan finansial dari UE," ujarnya.

Dilansir RFE/RL, ia menambahkan bahwa Ukraina dan Slovakia terkendala masalah perbedaan pandangan politik dan setuju membangun kebijakan pragmatis baru. Shmyhal juga memastikan bahwa Fico mendukung masuknya Ukraina dalam anggota UE. 

"Ukraina dan Slovakia berniat melanjutkan kerja sama baik di bidang keamanan dan kesejahteraan. Kami bersyukur kepada rakyat Slovakia yang terus membantu Ukraina dan rakyat Ukraina dalam waktu yang sulit ini," sambungnya. 

Shmyhal mengungkapkan, pertemuan juga menghasilkan persetujuan kedua negara dalam bidang pertahanan dalam mengadang Rusia. Fico disebut bersedia mengirim peralatan tempur ke Ukraina. 

"Hari ini, Ukraina sudah membangun tiga lapis pertahanan di perbatasan untuk memungkinkan menghalangi serangan musuh. Kami sudah menyetujui dengan PM Fico untuk berkolaborasi dalam menyuplai peralatan pertahanan dari Slovakia," terangnya. 

Selain itu, Shmyhal menyebut perusahaan Slovakia setuju mengirimkan ekskavator lapis baja dan mesin penjinak ranjau yang merupakan modifikasi dari tank T-72. 

"Hari ini, saya mengatakan bahwa Slovakia siap menyuplai dua mesin penjinak bom, Bozhena-4, sehingga tentara kami dapat melanjutkan pekerjaan dalam membersihkan ranjau di Kherson. Kami sangat bersyukur atas ini semua," tambahnya. 

Meski sudah setuju membantu Ukraina, Fico tetap mendesak agar Kiev tidak lagi melihat aksi militer sebagai solusi dalam menyelesaikan konflik dengan Rusia. Ia pun mengakui bahwa Slovakia dan Ukraina berbeda pandangan soal ini. 

"Kami tidak percaya bahwa konflik dapat diselesaikan dengan cara militer atau kekerasan. Kami hanya mendengar Ukraina ingin menyelesaikan masalah ini dengan peperangan, tapi saya mendukung inisiatif perdamaian," ungkapnya, dikutip Ukrinform.

"Saya menyatakan dukungan pada rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, tetapi saya melihat itu tidak realistis. Kami melihat ini dari sisi yang lain dan mungkin tidak dipahami oleh dunia internasional," sambungnya. 

Fico juga mendukung Ukraina dalam UE, tetapi ia menyebut Ukraina harus memenuhi kriteria Kopenhagen. Ia menyebut negara yang tidak siap akan menyulitkan dan tidak membawa keuntungan bagi UE.