140 Ribu Orang Demo di Paris soal Kenaikan Biaya Hidup

Mereka juga protes soal langkanya BBM

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 140 ribu orang berunjuk rasa di ibu kota Paris, Prancis, untuk memprotes soal inflasi dan kekurangan BBM di hampir seluruh penjuru Prancis.

Unjuk rasa menentang kenaikan biaya hidup ini diserukan oleh partai oposisi sayap kiri yang dipimpin oleh Jean-Luc Melechon.

Baca Juga: Siasat Partai Buruh Raih Suara Lewat Aksi Demo, Efektifkah?

1. Warga memakai rompi kuning simbol protes anti-pemerintah

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (17/10/2022), beberapa pengunjuk rasa memakai rompi kuning sebagai simbol protes anti-pemerintah yang pernah terjadi pada 2018 silam.

Oposisi menyebut demo kali ini adalah demo menentang biaya hidup yang tinggi dan kelambanan mengatasi krisis iklim.

Mereka menuntut agar ada investasi untuk melawan krisis iklim, pembekuan kenaikan biaya listrik, dan pajak yang besar.

2. Transportasi Paris terancam mogok pada Selasa

Selain itu, transportasi di Paris juga terancam akan berhenti seharian selama Selasa besok. Para pegawai dan supir bus serta metro mengungkapkan akan mogok kerja karena kenaikan BBM dan upahnya tidak naik.

Mogoknya transportasi ini akan diawasi ketat oleh pemerintah. Namun para warga merasa khawatir karena akan mempengaruhi perjalanan mereka untuk bekerja.

Presiden Prancis Emannuel Macron sendiri bersikap defensif di parlemen. Ia sempat kehilangan suara mayoritas pada pemilihan legislatif Juni kemarin.

Baca Juga: Manusia Silver Bawa "Beban Rakyat" Ramaikan Demo Buruh di Patung Kuda

3. Krisis BBM di Prancis

Selain kenaikan harga pokok yang cukup tinggi serta kenaikan biaya listrik, BBM juga dilaporkan cukup langka di Prancis. Akibatnya, antrean di beberapa SPBU mengular karena para petugasnya mogok kerja menuntut kenaikan upah.

Pemerintah Prancis mengakui ada sekitar 30 persen SPBU di negaranya yang mengalami krisis BBM.

Aksi mogok kerja ini otomatis membuat pengiriman BBM terhambat. Sebelumnya harga BBM di Prancis dilaporkan juga sudah naik.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya