28 WNI Diselamatkan dari Perusahaan Online Scam Kamboja

28 WNI ini terindikasi korban TPPO

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 28 Warga Negara Indonesia (WNI) terindikasi korban TPPO telah difasilitasi pemulangannya dari Phnom Penh, Kamboja ke Indonesia dengan pendampingan staf KBRI Phnom Penh, Rabu (4/10/2023). Ke-28 orang WNI tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta di hari yang sama pada pukul 16.20 WIB.

"Mereka telah menjalani proses pemeriksaan oleh otoritas setempat dengan hasil yang menyatakan terindikasi sebagai korban TPPO," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (5/10/2023).

1. Diduga mengalami eksploitasi di Poipet

28 WNI Diselamatkan dari Perusahaan Online Scam Kamboja10 WNI yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja saat sudah di Indonesia, Selasa (15/11/2022). IDNTimes/Istimewa

Dari 28 WNI tersebut, 27 di antaranya terindikasi mengalami eksploitasi di perusahaan online scamming di Poipet, Provinsi Banteay Meanchey, Kamboja.

Melalui koordinasi intens antara KBRI Phnom Penh dengan kepolisian setempat, pada 28 Juni 2023, para WNI tersebut telah dijemput dari sebuah penginapan di Poipet dan dipindahkan ke Kantor Department of Anti-Human Trafficking and Juvenile Protection, Kepolisian Pusat Phnom Penh untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Kemudian pada 14 Juli 2023, ke-27 orang WNI tersebut dipindahkan ke penampungan sementara di shelter yang dikelola sebuah lembaga, Caritas. 

Baca Juga: 2 WNI Terjerat Online Scam Kamboja Akhirnya Bebas

2. Satu WNI diselamatkan lagi bulan ini

28 WNI Diselamatkan dari Perusahaan Online Scam KambojaContoh lowongan kerja palsu yang merekrut WNI ke Kamboja. (dok. Migrant Care)

Sementara itu, pada 5 September 2023, Kepolisian Kamboja juga menyelamatkan satu WNI yang dulunya bekerja di perusahaan yang sama dengan ke-27 orang yang telah diselamatkan sebelumnya, namun telah dipindahkan ke online scamming lain di provinsi tersebut.

WNI ini kemudian dipindahkan ke Phnom Penh dan langsung ditempatkan di shelter Caritas untuk menjalani proses lebih lanjut bersama ke-27 lainnya.

Selama tinggal di shelter Caritas, KBRI Phnom Penh memberikan bantuan logistik, obat-obatan, serta pembiayaan rumah sakit bagi tiga orang WNI. Selain itu, KBRI Phnom Penh juga selalu memberikan pendampingan penerjemah selama proses wawancara, baik di kepolisian maupun di Kementerian Sosial, Veteran dan Rehabilitasi Pemuda Kamboja.

3. Kamboja jadi negara dengan peningkatan kasus WNI tertinggi yang terjerat kasus online scamming

28 WNI Diselamatkan dari Perusahaan Online Scam KambojaIlustrasi bendera Kamboja dan salah satu landmark di kota Phnom Penh. (unsplash.com/@nardly)

Setibanya di Tanah Air, rencananya ke-28 orang WNI tersebut akan ditampung di RPTC Bambu Apus Kementerian Sosial untuk menjalani proses rehabilitasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Selain itu, mereka juga akan menjalani proses penilaian lanjutan oleh Bareskrim Polri untuk proses penyidikan dan penindakan lebih lanjut terhadap agen perekrut di Indonesia.

Kamboja kini menjadi negara dengan tren peningkatan kasus WNI terkait online scamming tertinggi hingga delapan kali lipat dari 2021 sampai 2022. Pemerintah Indonesia terus senantiasa mengimbau agar masyarakat Indonesia berhati-hati dalam menerima tawaran kerja yang berujung jebakan eksploitasi perusahaan online scamming.

Baca Juga: WNI Disekap dan Disiksa di Malaysia,  Berhasil Pulang ke Langkat

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya