35 Warga Korut Meninggal di Penjara karena kekurangan Gizi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setidaknya 35 warga Korea Utara (Korut) dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi saat menjalani hukuman penjara di utara ibu kota Pyongyang. Kematian ini dilaporkan terjadi pada Juli 2022.
Dilansir dari Radio Free Asia, Selasa (23/8/2022), seorang sumber mengatakan bahwa para narapidana berjenis kelamin perempuan ini tidak dapat dikunjungi kerabatnya untuk diantarkan makanan karena pembatasan COVID-19.
1. Makanan di penjara tidak cukup
Penjara Kaechon, di Provinsi Pyongan Selatan memang menyediakan makanan untuk para tahanan, namun makanan tersebut tidak cukup.
Selain itu, para tahanan juga dipaksa bekerja selama berjam-jam dalam sehari.
Menurut laporan Radio Free Asia, keberlangsungan hidup mereka di penjara tergantung pada keluarga yang mengantarkan makanan.
Baca Juga: Krisis Pangan, Korut Periksa Warganya yang Diduga Mencuri Gandum
2. Kasus malnutrisi di penjara meningkat
Editor’s picks
Akibat pembatasan karena virus COVID-19, keluarga tahanan yang berada di luar kota tidak dapat melakukan perjalanan dan mengunjungi kerabatnya di Penjara Kaechon.
Seorang warga Hamgyong Utara mengungkap, kerabatnya yang ditahan di Penjara Kaechon memberitahunya bahwa ada kerja paksa di penjara dan makanan terbatas.
3. Hanya makan satu bola nasi sehari
Ironisnya, makanan di penjara tersebut ternyata tidak cukup layak untuk para tahanan. Disebutkan bahwa satu tahanan hanya mendapat satu bola nasi setiap hari.
Padahal, mereka kelelahan karena dipaksa bekerja berjam-jam.
Menurut sumber tersebut, biasanya keluarga tahanan mengunjungi kerabatnya di penjara dan membawa bahan-bahan makanan yang bisa bertahan hingga kunjungan berikutnya, sehingga mereka tidak kelaparan.
Baca Juga: Korut Kedapatan Impor 1 Juta Masker dari China