AS Tutup Kedubes di Sudan, Staf dan Keluarganya Sudah Dievakuasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi bahwa staf Kedutaan Besar AS beserta keluaraganya di Khartoum, Sudan telah dievakuasi di tengah konflik bersenjata antara militer dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
“Atas perintah saya, militer AS melakukan operasi untuk mengevakuasi personel pemerintah AS dari Khartoum,” kata Biden, dikutip Al Jazeera, Minggu (23/4/2023).
Beberapa jam sebelumnya, RSF telah mengumumkan bahwa mereka berkoordinasi dengan misi militer AS yang terdiri dari enam pesawat untuk mengangkut para diplomat dan keluarganya.
1. RSF akan membantu proses evakuasi semua warga asing
RSF juga berjanji akan bekerja sama dengan seluruh misi diplomatik asing di Khartoum untuk memastikan mereka bisa keluar dari negara tersebut dengan selamat.
Dalam pernyataannya, Biden juga mengucapkan terima kasih kepada pasukan AS yang telah bergerak cepat dalam mengevakuasi staf kedutaan AS. Djibouti, Ethiopia dan Arab Saudi juga telah membantu evakuasi.
Sementara itu, setidaknya ada 16 ribu warga negara AS yang tinggal di Sudan.
Baca Juga: Konflik Sudan Masih Lanjut, 400 Orang Tewas
2. Staf kedubes AS diungsikan ke Ethiopia
Para staf kedubes AS dari Khartoum diterbangkan ke Ethiopia. Sebanyak 70 warga AS telah diangkut oleh militer AS.
Washington secara resmi telah menutup kedutaannya untuk sementara di Khartoum, untuk waktu yang tidak ditentukan.
3. Arab Saudi jadi transit sementara
Lebih dari 150 orang dari berbagai negara untuk sementara diungsikan ke Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa ada 91 warganya yang kembali bersamaan dengan para warga negara dari Kuwait, Qatar, UEA, Mesir, Tunisia, Pakistan, India, Bulgaria, Bangladesh, Filipina, Kanadan dan Burkina Faso.
Negara-negara lain kini sedang mempersiapkan evakuasi mereka, termasuk Indonesia yang tengah mengumpulkan para WNI di KBRI Khartoum.
Baca Juga: RSF Klaim Serukan Gencatan Senjata, Militer Sudan Menolak