Banjir di Vermont AS, Tidak Ada WNI Jadi Korban

Curah hujan di beberapa negara bagian AS cukup tinggi

Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang intens dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS). Presiden AS Joe Biden bahkan mengumumkan status darurat terkait bencana tersebut.

Gedung Putih menyatakan bahwa Biden telah memerintahkan bantuan federal untuk membantu Vermont dan respons yang lebih cepat untuk kondisi darurat di daerah-daerah terdampak.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengonfirmasi bahwa hingga saat ini tidak ada WNI terdampak akibat banjir di Vermont.

“KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul komunitas Indonesia di wilayah terdampak. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban luka atau meninggal. Berdasarkan data lapor diri KJRI New York, tercatat terdapat 1 WNI yang menetap di Vermont,” kata Judha, dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga: China Dilanda Banjir Parah, 15 Orang Tewas dan 4 Hilang

1. KJRI mengimbau WNI untuk waspada

Selain itu, KJRI New York juga menyampaikan imbauan kepada para WNI untuk waspada mengingat curah hujan di Vermont masih tinggi.

“WNI diimbau untuk terus memantau informasi dan arahan dari otoritas setempat dan segera menghubungi hotline KJRI New York jika mengalami situasi darurat,” tutur Judha.

Baca Juga: 5 Destinasi Air Terjun Memukau di Vermont, Liburan Makin Berkesan

2. Vermont terendam air

Curah hujan yang tinggi membuat hujan terus menerus turun dan merendam Vermont selama beberapa hari terakhir. Sejumlah jalan pun terpaksa ditutup.

Beberapa daerah mencatat adanya curah hujan lebih dari 288 mm selama badai tersebut, menurut Layanan Cuaca Nasional AS.

Baca Juga: Jembatan Gantung Kali Regoyo Lumajang Putus Dihantam Banjir Lahar

3. Masih ada orang yang terjebak di rumah dan mobil

Parahnya, dilaporkan bahwa masih ada beberapa orang yang terjebak di rumah dan mobilnya sendiri. Beberapa area bahkan dinilai terlalu berbahaya jika dilewati perahu evakuasi.

Lima helikopter setidaknya sudah dikerahkan untuk menyelamatkan para warga yang terjebak.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya