Banjir Korsel Menelan Korban Jiwa, Presiden Yoon Suk Yeol Minta Maaf

Korban tewas akibat banjir di Korsel ada sembilan orang.

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol meminta maaf usai banjir bandang yang menelan korban jiwa di ibu kota Seoul.

Hujan deras sejak Senin, 8 Agustus 2022, mengakibatkan banjir terparah di Seoul dalam beberapa dekade terakhir. Banjir kali ini juga memakan korban jiwa hingga sembilan orang.

Baca Juga: Korsel Banjir, Korut Malah Buka Pintu Bendungan Air 

1. Presiden Korsel meminta maaf

Banjir Korsel Menelan Korban Jiwa, Presiden Yoon Suk Yeol Minta MaafWarga berjalan di jalanan yang sebelumnya terendam banjir akibat hujan lebat, di sebuah pasar tradisional di Seoul, Korea Selatan, Selasa (9/8/20220. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji/WSJ)

Akibat bencana ini, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol meminta maaf. Apalagi banjir yang melanda Seoul ini sampai memakan korban jiwa.

“Saya berdoa untuk para korban dan atas nama pemerintah, saya meminta maaf kepada masyarakat yang mengalami ketidaknyamanan,” kata Yoon, dikutip dari Yonhap, Rabu (10/8/2022).

Yoon bertekad pemerintah akan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah bencana banjir datang lagi pada masa mendatang.

2. Yoon meminta ada skema prakiraan banjir

Banjir Korsel Menelan Korban Jiwa, Presiden Yoon Suk Yeol Minta MaafSeorang wanita yang menggunakan payung mengambil gambar jalanan yang sebelumnya tergenang banjir, di pasar tradisional di Seoul, Korea Selatan, Selasa (9/8/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji/WSJ)

Yoon juga menyarankan agar sejumlah lembaga terkait membuat skema prakiraan banjir dan sistem peringatan dini banjir.

“Saya yakin kita harus menggunakan teknologi digital mutakhir untuk memantau tingkat air di seluruh saluran, mengadakan simulasi dan mengaktifkan sistem peringatan,” kata dia.

Baca Juga: Korsel Banjir Bandang, 9 Orang Tewas dan 2.800 Bangunan Rusak 

3. Korban banjir di Korsel meningkat

Korban tewas akibat banjir bandang di Seoul, Korea Selatan, bertambah menjadi sembilan orang. Selain itu, sebanyak 2.800 rumah dan bangunan lainnya dilaporkan rusak.

Sementara, sebanyak 1.100 keluarga diperkirakan terpaksa mengungsi dan 2.800 fasilitas publik serta swasta rusak akibat banjir. Setidaknya, sebanyak 17 orang terluka dan tujuh lainnya dinyatakan hilang.

Menurut Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat Korsel, ada lima orang tewas di Seoul, serta tiga lainnya di Provinsi Gyeonggi dan satu di Provinsi Gangwon.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya