Baru Setahun Menjabat, Presiden Vietnam Resign
Potret kota Hanoi di Vietnam. (unsplash.com/Elliot Andrews)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, mengundurkan diri dari jabatannya. Thuong baru menjabat sebagai presiden selama satu tahun.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (21/3/2024), Partai Komunis Vietnam juga menyatakan sudah menerima pengunduran diri Thuong.
“Thuong telah melanggar aturan Partai Komunis Vietnam dan adanya kekurangan yang berdampak negatif pada opini publik, reputasi partai, negara dan dirinya secara pribadi,” sebut pernyataan dari pemerintah Vietnam.
Baca Juga: Cegah Penyelundupan Lobster, Indonesia Buka Peluang Kerja Sama Vietnam
1. Parlemen akan rapat soal pengganti Thuong hari ini
Parlemen Vietnam akan mengadakan rapat luar biasa hari ini untuk menerima pengunduran diri Thuong, sekaligus mendiskusikan siapa pengganti Thuong.
Sejumlah dugaan mengarah kepada Wakil Presiden Vo Thi Anh Xuan, yang bakal menggantikan posisi Thuong sementara. Tahun lalu, Xuan juga tiba-tiba harus menggantikan mantan presiden Nguyen Xuan Phuc yang juga diberhentikan mendadak.
Editor’s picks
Namun, ada sejumlah nama yang muncul seperti Menteri Keamanan Publik To Lam, serta anggota veteran partai Truong Thi Mai.
2. Presiden peran seremonial di pemerintahan Vietnam
Presiden sendiri memegang peran seremonial dalam pemerintahan Vietnam. Namun, posisi ini merupakan satu dari empat posisi politik teratas di Vietnam.
Saat ini, Vietnam sedang mengalami perubahan politik besar-besaran, lantaran mundurnya Nguyen Xuan Phuc tahun lalu secara paksa serta beberapa menteri juga dipecat.
3. Setahun Thuong menjabat
Thuong dilantik menjadi presiden Vietnam pada 2 Maret 2023, menggantikan Nguyen Xuan Phuc yang mundur secara paksa. Sebelum Phuc, hanya ada satu presiden yang pernah mengundurkan diri, dan itu karena alasan kesehatan.
Ketika menjabat, Thuong bertekad memerangi korupsi. Ia juga disebut-sebut sosok yang dekat dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Nguyen Phu Trong, yang paling berkuasa di negara tersebut.
Berita Terkini Lainnya
