Bela Palestina, Houthi Yaman Targetkan Kapal Israel di Laut Merah

Houthi disebut telah luncurkan rudal ke Laut Merah

Jakarta, IDN Times - Pemberontak Houthi Yaman dilaporkan telah meluncurkan rudal balistik ke arah kapal-kapal Israel di Laut Merah, termasuk di Kota Eilat. Hal ini untuk menunjukkan keberpihakan Houthi terhadap Palestina.

“Mata kami terus memantau dan mencari kapal Israel di Laut Merah, terutama di Bab al-Mandab dan dekat perairan regional Yaman,” kata pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/11/2023).

Meski demikian, Israel mengklaim telah berhasil mencegat rudal Houthi di Laut Merah. Israel mengatakan pasukannya menggunakan sistem udara Arrow untuk menembak jatuh sebuah rudal, yang diyakini adalah rudal Houthi.

 

1. Israel serang RS Al Shifa di Gaza

Pejuang Hamas menyalahkan dukungan Amerika Serikat (AS) kepada Israel untuk membombardir Rumah Sakit Al Shifa di Gaza utara. RS Al Shifa sempat dalam kepungan militer Israel selama empat jam dini hari tadi, waktu setempat.

Serangan Israel ke RS Al Shifa ini disebabkan oleh tudingan AS dan Israel itu sendiri bahwa ada markas persembunyian Hamas di terowongan bawah tanah gedung rumah sakit.

“Saya mendapat informasi bahwa Hamas menggunakan beberapa rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk Al Shifa untuk menyembunyikan operasinya serta melakukan penyanderaan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Baca Juga: Israel Kepung RS Al Shifa Gaza, Hamas: Tindakan Biadab!

2. Hamas bantah tuduhan AS dan Israel

Sementara itu, Hamas membantah keras tuduhan AS dan Israel di mana mereka diduga bersembunyi di terowongan bawah tanah rumah sakit.

“Tindakan ini adalah tindakan biadab terhadap fasilitas medis yang ada di Konvensi Jenewa. Pendudukan Israel, dan siapa pun yang bekerja sama dengan mereka, menyerang anak-anak, fasilitas kesehatan, akan bertanggung jawab,” sebut Hamas dalam pernyataannya.

“Hak membela diri yang digaungkan AS dan negara Barat kepada Israel menjadikan RS Al Shifa sasaran serangan, pembantaian warga sipil, dan pemindahan paksa warga dari utara ke selatan,” lanjut pernyataan itu.

 

Baca Juga: 4.650 Anak-anak Tewas dalam Gempuran Israel ke Gaza

3. Masih ada 650 pasien yang dirawat di Al Shifa

Menurut data terbaru, hingga hari ini masih ada 650 pasien yang dirawat di RS Al Shifa. Setidaknya ada 5 ribu warga sipil yang mengungsi di sekitar area rumah sakit.

Lebih dari 1.000 staf medis juga terjebak di dalam gedung, namun tidak bisa merawat pasien dengan tepat karena kekurangan obat-obatan dan bahan bakar.

Sejauh ini, 179 jasad juga terpaksa dimakamkan secara massal karena sudah tidak ada lagi ruang yang bisa menampung jasad-jasad tersebut.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya