Bertemu Menlu Negara Lain, Menlu Retno Selalu Angkat Isu Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Isu Ukraina menjadi isu yang selalu diangkat ketika Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dan melakukan pertemuan bilateral dengan menteri luar negeri negara lain. Hal ini menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap masalah dunia.
Akhir bulan ini, Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo juga dipastikan akan mengunjungi Ukraina dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy. Setelah itu, Jokowi bakal bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Baca Juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Kuasai 20 Persen Ukraina
1. Indonesia selalu bahas dan peduli dengan krisis Ukraina
Menlu Retno mengakui, dalam pertemuannya dengan sejumlah menlu negara lain, isu krisis Ukraina selalu ia angkat.
“Perang yang berkelanjutan tentunya akan memberikan dampak bagi kemanusiaan termasuk munculnya krisis pangan, energi dan keuangan,” kata Menlu Retno, dalam konferensi pers daring, Kamis (23/6/2022).
“Krisis ini yang harus segera ditangani oleh negara dunia agar krisis tidak terus memburuk,” sambungnya.
Memburuknya krisis pangan, energi dan keuangan dapat dipastikan akan sangat berdampak bagi negara berkembang dan negara dengan pendapatan rendah.
Baca Juga: Jokowi Bakal Temui Putin di Moskow 30 Juni, Bahas Isu Ukraina?
1. Jadikan G20 pemulihan ekonomi global
Menlu Retno juga mengatakan bahwa dukungan dunia terhadap presidensi Indonesia terus mengalir di tengah kondisi dunia yang tidak menentu. Dengan membuat Indonesia lebih aktif lagi, ia berharap presidensi Indonesia bisa membantu pemulihan ekonomi global.
“Dunia memang sedang menghadapi situasi yang sangat sulit saat ini. Situasi ini justru mendorong presidensi Indonesia untuk lebih aktif dalam menjadikan G20 sebagai katalis bagi pemulihan ekonomi global. Komunikasi intensif terus dilakukan di semua pihak,” kata dia.
Menlu Retno sendiri juga terus melakukan komunikasi secara intensif dengan para menlu negara G20 dan menlu-menlu dari negara lainnya.
3. Dukungan untuk presidensi Indonesia masih kuat
Menlu Retno menegaskan bahwa dukungan dunia terhadap presidensi Indonesia di G20 masih kuat, di tengah situasi yang sangat rumit saat ini.
“Dukungan terhadap presidensi Indonesia di G20 masih sangat kuat dan diskusi terkait substansi di semua WG sampai saat ini masih berjalan dengan baik. Sehingga dapat saya sampaikan bahwa everything is on the right track,” ucap Menlu Retno.
Di tengah situasi yang sangat sulit dan kompleks ini, lanjut dia, Indonesia memilih untuk tidak menggunakan “megaphone diplomacy” agar tujuan besar yang bermanfaat di dunia dapat terwujud.