Cerita WNI Rasakan Badai Talim di Hong Kong

Status siaga sempat berada di status 8

Jakarta, IDN Times - Badai topan Talim yang menerjang China ternyata juga dirasakan di Hong Kong. Kemarin, status kewaspadaan Hong Kong terhadap badai Talim ini bahkan sempat mencapai Status 8.

Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Miranti, yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Hong Kong, mengaku terpaksa hanya bisa berdiam diri di hotel tempatnya menginap pada Senin (17/7/2023) kemarin, karena ada larangan keluar dari pemerintah setempat.

"Senin pagi itu sepi banget. Kantor dan sekolah diliburkan. Pagi-pagi kemarin juga gelap dan hujan deras. Kebetulan agenda pekerjaan saya kemarin memang di hotel, jadi gak keluar, cuma ya gak bisa jalan-jalan," kata Miranti kepada IDN Times, Selasa (18/7/2023).

1. Status siaga sempat di Status 8

Sebelumnya, Miranti mengatakan bahwa status siaga Hong Kong terhadap badai Talim sempat mencapai Siaga 8.

"Tapi sekitar pukul 16.00 sore, statusnya turun ke Status 3. Jadi banyak warga yang sudah keluar, malam juga sudah agak normal lagi. Cuma hari Minggu dan Senin pagi itu sepi banget," tuturnya.

Miranti saat ini ada di kawasan Ngong Ping yang berada di wilayah perbukitan. Lokasi Ngong Ping yang ada di atas ini membuat daerah ini juga merasakan terpaan angin yang cukup kencang.

"Hari Minggu itu karena sudah ada prediksi bakal ada badai, jadi orang-orang ramai keluar ke supermarket beli bahan makanan. Dan benar saja, hari Senin pagi itu sepi dan gelap," ucap Miranti lagi.

Baca Juga: Imbas Topan Talim, Vietnam Ungsikan Ribuan Warga-Batalkan Penerbangan

2. China evakuasi ratusan ribu warga karena badai Talim

Sementara itu, hampir 230 ribu warga provinsi Guandong, China telah dievakuasi dari rumah mereka sebelum topan dahsyat menerjang wilayah tersebut pada Senin malam. Pihak berwenang juga telah mengeluarkan peringatan banjir dan membatalkan ratusan penerbangan serta kereta api akibat angin dan hujan kencang.

Administrasi Meteorologi China mengatakan topan Talim, badai keempat tahun ini, mendarat di pantai provinsi Guangdong sekitar pukul 10.20 malam dengan kecepatan angin maksimum 136,8 kilometer per jam.

Badan tersebut telah mengeluarkan peringatan oranye, peringatan tertinggi kedua dalam sistem kode warna empat tingkat.

3. Beberapa provinsi ikut terdampak

Pusat Meteorologi Nasional China mengatakan, topan itu diperkirakan akan bergerak ke Teluk Beibu di Laut China Selatan, dan mendarat di wilayah pesisir Daerah Otonomi Guangxi Zhuang pada pagi tadi.

Stasiun prakiraan kelautan Hainan juga memperingatkan bahwa gelombang setinggi enam meter kemungkinan akan melanda provinsi pulau selatan tersebut.

Otoritas di Hainan bahkan meminta kapal-kapal di perairan terdekat untuk kembali ke pelabuhan, dan layanan feri antara Hainan dan Guangdong dihentikan pada Minggu pagi.

Baca Juga: Diterjang Topan Talim, China Evakuasi Ratusan Ribu Warga

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya