Demo Pecah di Paris Pascapenembakan di Pusat Budaya Kurdi 

Presiden Emmanuel Macron mengecam serangan itu

Jakarta, IDN Times - Demo memprotes penembakan komunitas Kurdi pecah di ibu kota Paris, Prancis, Jumat (23/12/2022). Demo ini berujung rusuh.

Aksi demo digelar di Kurdish Center dan dihadiri ratusan orang Kurdi dan keturunan Kurdi. Mereka memprotes penembakan tersebut yang diduga berdasarkan rasisme.

Polisi akhirnya menembakkan gas air mata untuk meredam aksi para pengunjuk rasa. Setidaknya 11 orang petugas polisi terluka dalam demo tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengutuk serangan ini di mana ia menyebut orang Kurdi telah menjadi sasaran penyerangan di jantung kota Paris. 

1. Penembakan di pusat kebudayaan Kurdi

Dilansir dari France24, Sabtu (24/12/2022), seorang laki-laki bersenjata berusia 69 tahun menembaki Ahmet Kaya, pusat kebudayaan Kurdi di Rue d’Enghien, Paris. Akibatnya, tiga orang tewas.

Pelaku segera dibekuk oleh orang-orang sekitar saat ia mencoba mengisi kembali peluru pada senjatanya. Jaksa mengatakan bahwa saat ini tersangka telah ditahan tapi dirawat di rumah sakit karena luka pada wajahnya. Invesigasi sedang dilakukan untuk menyelidiki motif serangan.

Baca Juga: Balas Bom Istanbul, Turki Serang Pangkalan Milisi Kurdi di Suriah  

2. Pelaku diduga menargetkan orang Kurdi

Pelaku melepaskan beberapa tembakan di wilayah yang terletak di ibu kota Paris yang sibuk. Kepanikan dan tangisan segera menjalar di lokasi kejadian ketika banyak orang mendengar tembakan itu.

Seorang seniman yang bekerja di pusat budaya Kurdi, Juan-Golan Eliberg, mengatakan bahwa tersangka itu menargetkan warga Kurdi dalam serangannya.

3. Pelaku pernah didakwa melakukan kekerasan karena rasisme

Pelaku digambarkan oleh polisi sebagai orang kulit putih dan pernah didakwa melakukan kekerasan atas dasar rasisme. Dia merupakan pensiunan masinis dan pernah melakukan dua percobaan pembunuhan pada 2016 dan 2021.

Seorang saksi mata di dekat tempat kejadian, menjelaskan bahwa pelaku melepaskan sekitar tujuh atau delapan tembakan. Saksi yang merupakan penjaga toko di daerah itu, panik dan ketakutan sehingga segera mengunci diri di dalam toko.

Baca Juga: Dianggap Pro-Kurdi, Turki Tangkap 11 Jurnalis

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya