Di Australia, Menlu Retno Paparkan 3 Cara Berantas Perdagangan Orang

Salah satunya memperkuat upaya pencegahan

Jakarta, IDN Times - Menghadiri pertemuan Bali Process di Adelaide, Australia, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan tiga hal penting yang menjadi fokus dari forum tersebut.

Bali Process didirikan pada 2002 oleh Indonesia dan Australia, dan merupakan forum konsultasi regional yang membahas isu tindak pidana perdagangan orang, penyelundupan manusia, dan kejahatan terkait lainnya di kawasan.

Anggota dari Bali Process ada 45 negara dan entitas, serta 4 (empat) organisasi internasional (UNHCR, IOM, UNODC, dan ILO).

1. Memperkuat upaya pencegahan

Ada tiga hal yang ditekankan Retno dalam pertemuan ini. Pertama, memperkuat upaya pencegahan. Kedua, memerangi penyalahgunaan teknologi, dan ketiga adalah mengoptimalkan dampak dari kerja-kerja Bali Process.

“Pelaku kejahatan tindak pidana perdagangan orang juga semakin canggih, menggunakan teknologi untuk melakukan aksi mereka sehingga semakin sulit untuk diidentifikasi. Para korban, khususnya perempuan, semakin rentan mengalami kekerasan,” kata Retno, dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).

Dalam konteks ini, lanjut dia, Bali Process harus mampu beradaptasi terhadap tantangan yang semakin berkembang.

Baca Juga: Bertemu PM Australia, Menlu Retno Tawarkan Investasi ke IKN

2. Pemberantasan kejahatan online

Di Australia, Menlu Retno Paparkan 3 Cara Berantas Perdagangan OrangIlustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejumlah poin pun dibahas di pertemuan Plenary Bali Process ini. Salah satunya adalah dukungan terhadap pembahasan kejahatan online di Bali Process dan solusi yang dapat diambil.

“Jadi memang secara khusus kejahatan online scam dibahas di dalam pertemuan plenary para Menteri Luar Negeri,” ucap Retno.

Di dalam pertemuan juga dibahas pentingnya aspek pelindungan korban tindak pidana perdagangan orang, terutama untuk perempuan dan anak.

“Serta, perlunya mencari penyelesaian bersama untuk menghadapi irregular movement yang akhir-akhir ini terjadi di kawasan, termasuk di Indonesia. Tadi saya sebutkan di dalam plenary juga diadopsi strategi ke depan dan sudah diadopsi strategi tersebut,” tutur Retno.

3. Isu perdagangan orang semakin kompleks

Di Australia, Menlu Retno Paparkan 3 Cara Berantas Perdagangan OrangIlustrasi Perdagangan Perempuan (IDN Times/Mardya Shakti)

Retno juga prihatin bahwa isu tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kini semakin kompleks dengan meningkatnya jumlah irregular migrant.

“Saya berikan data, UNHCR memperkirakan 10,9 juta orang di Asia Pasifik terancam terusir secara paksa tahun ini. Penyebabnya beragam, mulai dari konflik, perubahan iklim, hingga kesulitan ekonomi,” pungkas Retno.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Temui Sekjen NATO  

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya