Di PBB, Menlu Retno Minta Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Retno menyampaikan pernyataan nasional Indonesia berkaitan dengan isu Palestina dan Israel.
“Indonesia tidak dapat diam melihat ribuan perempuan dan anak yang tidak berdosa meninggal dunia. Indonesia juga tidak dapat diam melihat rumah, sekolah dan rumah sakit diratakan dengan tanah,” kata Retno, dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Di depan SMU PBB, Retno mempertanyakan negara-negara lain yang tetap diam melihat situasi mengenaskan terjadi di Gaza.
1. Tekan gencatan senjata permanen di Gaza
Retno menegaskan, gencatan senjata permanen harus segera dilakukan di Gaza. Per hari ini, jumlah korban tewas sudah mencapai 15 ribu orang.
“Indonesia sambut jeda kemanusiaan. Namun hal ini tidak cukup. Yang diperlukan adalah sebuah gencatan senjata yang permanen agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan dapat diberikan,” tegas Retno.
Lalu, lanjut dia, bantuan kemanusiaan yang masif diperlukan di Gaza dan semua pihak harus meningkatkan bantuan kemanusiaan.
“Negara dunia harus membantu UNRWA dan lembaga kemanusiaan lainnya agar dapat membantu 1.7 juta pengungsi di Gaza,” ucap Retno lagi.
Retno menambahkan, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan bantuan ke Gaza, termasuk kesiapan mengirimkan kapal rumah sakit ke sana.
Baca Juga: 1 WNI Relawan MER-C Bakal Dievakuasi Keluar Gaza
Editor’s picks
2. Rasa keadilan yang harus diterima warga Palestina
Menurut Retno, tidak ada aturan yang ditaati Israel ketika berperang melawan Hamas. Israel terus-menerus menyerang bangunan sipil dan rumah sakit.
“Serangan terhadap berbagai fasilitas sipil bukan hal yang normal, saya sempat ulangi, bukan hal yang normal. Apa yang terjadi di Gaza jelas-jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” ujar Retno.
Selain itu, ada pula penerapan standar ganda terhadap isu Israel dan Palestina. Indonesia mendukung upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel, termasuk di Mahkamah Internasional.
3. Pentingnya dimulai proses politik dan perdamaian
Retno menegaskan, akar masalah konflik Palestina harus diselesaikan yakni pendudukan ilegal Israel terhadap Palestina sendiri.
“Indonesia juga mendorong status Palestina menjadi anggota penuh PBB agar memiliki kedudukan yang setara dengan Israel dalam mewujudkan solusi dua negara berdasar parameter internasional yang telah disepakati,” katanya.
Retno sedianya akan menghadiri rapat Dewan Keamanan PBB hari ini, waktu setempat, untuk membahas konflik Gaza dan akan menyampaikan posisi nasional Indonesia.
Baca Juga: Israel-Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Dua Hari