Dubes Rusia: Swedia Jadi Target Berikutnya jika Gabung NATO!

Swedia segera panggil dubes Rusia 

Jakarta, IDN Times - Rusia mengancam Swedia dan Finlandia sebagai target selanjutnya, jika mereka memutuskan untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

Dilansir Euronews, Kamis (30/3/2023), Duta Besar Rusia untuk Swedia Viktor Tatarintsev memperingatkan, bergabungnya dua negara ini dengan NATO akan menimbulkan serangan balasan dari Rusia, termasuk tindakan militer.

“Jika ada yang masih percaya bahwa keanggotaan NATO ini akan meningkatkan keamanan Eropa, Anda bisa melihat bahwa anggota baru dari blok musuh ini akan jadi target sah dari Rusia,” kata Tatarintsev.

Sementara itu, Parlemen Hungaria saat ini telah meratifikasi pengajuan keanggotaan Finlandia di NATO. Adapun untuk Swedia belum diratifikasi.

1. Dubes Rusia akan dipanggil Kemlu Swedia

Menanggapi ocehan Tatarintsev, Kementerian Luar Negeri Swedia akan memanggilnya untuk menyampaikan protes dan meminta penjelasan apa maksud dari ucapannya tersebut.

“Kemlu Swedia memanggil Dubes Rusia untuk memprotes intervensi yang terang-terangan ini,” kata Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom.

Baca Juga: Hungaria Akhirnya Setuju Finlandia Gabung NATO

2. Proses keanggotaan Swedia masih mandek

Dubes Rusia: Swedia Jadi Target Berikutnya jika Gabung NATO!Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom. (Dok Twitter @sweden2023eu)

Meski demikian, voting untuk meratifikasi keanggotaan NATO Swedia masih harus tertahan di parlemen. Hal ini disebabkan konflik negara itu dengan beberapa anggota parlemen Hungaria, serta ketidakpastian persetujuan dari Turki.

Pemerintah Perdana Menteri, Viktor Orban, menuduh politisi Swedia dan Finlandia telah berbohong mengenai kondisi demokrasi negaranya.

Hal ini menyebabkan beberapa anggota parlemen partai yang berkuasa ragu untuk memberikan dukungan ke Stockholm.

3. Finlandia masih butuh persetujuan Turki

Dubes Rusia: Swedia Jadi Target Berikutnya jika Gabung NATO!Bendera Nato dan Finlandia. (pixabay.com/WiR_Pixs)

Finlandia dan Swedia pertama kali mengajukan keanggotaan NATO pada tahun lalu sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Namun, proses ratifikasi keduanya tertahan oleh persetujuan dari Turki dan Hungaria.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, telah mendesak Ankara dan Budapest untuk meratifikasi keanggotaan kedua negara tersebut.

Persetujuan Hungaria menandakan Helsinki hanya membutuhkan aksesi dari Turki untuk memperoleh keanggotaan penuh aliansi militer tersebut. Kebulatan suara penuh dari 30 anggota aliansi diperlukan untuk menjadi anggota baru. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pada pekan lalu, bahwa parlemen akan mulai meratifikasi aksesi Finlandia. Pemungutan suara untuk aksesi diharapkan akan dilakukan sebelum pemilihan presiden dan parlemen pada 14 Mei mendatang. 

Baca Juga: NATO Kritik Niat Putin Mau Taruh Senjata Nuklir di Belarus 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya