Filipina Liburkan Ribuan Sekolah Imbas Suhu Panas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Filipina terpaksa meliburkan ribuan sekolah pada Jumat, 5 Maret 2024 lantaran suhu yang cukup panas beberapa hari terakhir.
Dilansir dari Inquirer, Sabtu (6/4/2024), kondisi cuaca di Filipina kini dirasa sangat panas. Kondisi makin buruk dengan adanya El Nino.
Ribuan sekolah yang diliburkan ini terdapat di beberapa kota, seperti Quezon, Caloocan, Polangui, Dagupan, Iloilo, Silay, Bago, Negros Occidental serta Roxas.
“Banyak sekolah tidak punya pendingin udara, jadi siswa kepanasan di ruangan kelas yang ventilasinya buruk,” kata seorang guru sebuah sekolah dasar di Filipina.
Baca Juga: Filipina Cabut Peringatan Tsunami Imbas Gempa Besar Taiwan
1. Suhu sampai 40 derajat celcius
Sekolah di Kota Quezon juga sudah ditutup sejak Rabu kemarin karena suhu panas mencapai 40 derajat celcius.
Menurut pemerintah Kota Quezon, pembukaan kembali sekolah akan dirapatkan terlebih dahulu dengan melihat kondisi panas pada hari ini dan besok.
Baca Juga: Gempa Taiwan: Filipina dan Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami
Editor’s picks
2. Untuk pertama kalinya Cebu meliburkan sekolah karena panas
Sementara itu, hal yang sama juga terjadi di Cebu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Cebu meliburkan sekolah karena cuaca sangat panas.
Pada 3 April kemarin, mulai pukul 07.00 pagi sejumlah sekolah dasar dan menengah diliburkan karena suhu sangat panas.
Baca Juga: China-Filipina Masih Geger soal Laut China Selatan
3. Suhu sempat mencapai 43 derajat celcius
Bahkan pada 3 April kemarin, suhu di beberapa wilayah Filipina sempat mencapai 43 derajat celcius. Kondisi ini juga terjadi di kota terpadat di negara tersebut, Quezon.
Namun ada beberapa wilayah yang menggunakan sistem pembelajaran terjadwal, misalnya siswa tidak masuk kelas selama pukul 10.00-14.00 di beberapa kota, seperti Cotobato, Sultan, dan Sarangani.
Baca Juga: Filipina Sebut 3 Tentaranya Terluka karena Diserang China