Ini Hasil Pertemuan Pleno Menteri Luar Negeri ASEAN 

Indonesia bakal bikin ASEAN Concord IV

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan rencana pemerintah untuk membuat ASEAN Concord IV, yang nantinya akan menjadi visi ASEAN 2025 atau Post 2025 Vision.

Elemen inti dari usulan ini akan terus dibahas dan rencananya bakal diadopsi pada KTT ASEAN ke-43, September mendatang. Seluruh negara anggota ASEAN menyambut baik inisiatif ASEAN Concord IV ini.

Hal ini disampaikan Retno pada pertemuan Pleno Menlu ASEAN hari ini yang diawali dengan pertemuan pembahasan SEANWFZ dan Interface Meeting AICHR (HAM ASEAN).

1. Arab Saudi bakal teken TAC besok

Ini Hasil Pertemuan Pleno Menteri Luar Negeri ASEAN Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan. (Twitter.com/KSAmofaEN)

Pertemuan pleno tersebut juga membahas peningkatan permintaan negara-negara untuk mengaksesi TAC dan menyetujui permintaan aksesi TAC dari Serbia.

Arab Saudi direncanakan menandatangani TAC di sela-sela pertemuan AMM PMC ke-56, besok. Sementara itu, penandatanganan TAC oleh Panama, Spanyol, dan Meksiko akan diupayakan dilakukan pada KTT ASEAN ke-43.

Terkait hubungan eksternal ASEAN, para Menlu ASEAN juga mendukung inisiatif kerja sama antarsekretariat ASEAN dan Pacific Island Forum serta IORA, pembentukan ASEAN-AS Center, aplikasi Afrika Selatan dan Maroko (secara prinsip) sebagai Sectoral Dialogue Partner ASEAN, serta KTT ASEAN-Negara Teluk pada Oktober 2023.

Selain itu, akan digelar pula pertemuan Menlu ASEAN-Negara Teluk di sela-sela United Nations General Assembly (UNGA) September 2023, pertemuan Menlu ASEAN-CELAC (Negara Amerika Latin dan Karibia), serta KTT ASEAN-Jepang, September 2023.

Pertemuan Pleno hari ini sendiri menghasilkan ASEAN Maritime Outlook yang diinisiasi oleh Indonesia, Concept Note ASEAN-PIF Cooperation, dan Concept Note ASEAN-IORA Cooperation.

Baca Juga: Belum Deal, Menlu Retno Yakin Tekad ASEAN Jadi Kawasan Bebas Nuklir 

2. Sentralitas ASEAN harus dijaga

Ini Hasil Pertemuan Pleno Menteri Luar Negeri ASEAN Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membuka pertemuan Pleno AMM/PMC di Jakarta. (dok. Kemlu RI)

Sementara itu, Retno menegaskan pentingnya kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam rangka menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Selama lebih dari lima dekade, kawasan Asia Tenggara telah menikmati perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran. Kondisi ini tidak datang dengan begitu saja, melainkan berkat upaya yang dilakukan secara sengaja.

“Ini adalah hasil dari upaya sistematis membangun arsitektur kawasan inklusif yang didasarkan pada kebiasaan dialog dan kolaborasi, berlandaskan prinsip-prinsip Piagam PBB, Piagam ASEAN, dan hukum internasional,” kata Retno.

Oleh karena itu, perdamaian dan stabilitas di kawasan harus terus dirawat, terlebih dalam situasi yang semakin kompleks seperti sekarang. ASEAN harus mampu menavigasi dinamika kawasan dan global, serta terus menanamkan paradigma kolaborasi.

“Ini hanya bisa dicapai jika kita menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN,” ujar Retno lagi.

3. ASEAN tidak akan jadi proxy kekuatan besar

Ini Hasil Pertemuan Pleno Menteri Luar Negeri ASEAN Pertemuan Pleno Menlu ASEAN di Jakarta. (Dok. Kemlu RI)

Retno juga kembali menegaskan bahwa negara anggota harus memastikan ASEAN terus berada di kursi kemudi dalam menavigasi dinamika regional. ASEAN perlu mengirimkan pesan tegas tidak akan pernah menjadi proxy dalam rivalitas kekuatan besar.

“Traktat Persahabatan dan Kerja Sama harus dipatuhi semua pihak. ASEAN harus di garda depan dalam membangun arsitektur kawasan yang inklusif,” ungkap dia.

Dia menambahkan, minilateralisme harus mendukung perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik. ASEAN juga harus meningkatkan hubungan inklusif dengan kawasan Pasifik.

Baca Juga: Menlu RI: SEANWFZ Berkontribusi pada Keamanan ASEAN 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya