Ini Tanggapan Hamas soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Hamas harap gencatan senjata dilakukan permanen

Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menyambut baik adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza, yang baru saja disahkan Dewan Keamanan PBB.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyambut resolusi DK PBB untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza,” sebut pernyataan dari Hamas, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (26/3/2024).

“Gencatan senjata seharusnya dilaksanakan permanen dan seluruh pasukan Israel dapat segera menarik diri dari Jalur Gaza serta kembalinya para pengungsi ke rumah yang mereka tinggalkan,” lanjut pernyataan Hamas.

 

1. Hamas siap tukar tahanan dengan Israel

Ini Tanggapan Hamas soal Resolusi Gencatan Senjata di GazaStaf UNRWA di Gaza. (twitter.com/UNRWA)

Hamas juga menyatakan bahwa mereka siap untuk segera melakukan pertukaran tahanan dengan Israel.

“Dalam konteks resolusi, penting untuk menjamin kebebasan bergerak warga Palestina dan akses terhadap semua kebutuhan kemanusiaan untuk semua penduduk Gaza serta membersihkan puing-puing sehingga kami bisa kuburkan rekan kami yang ada di bawah reruntuhan,” ungkap Hamas.

Baca Juga: Hampir Sepakat dengan Hamas, Israel Siap Bebaskan 800 Sandera 

2. DK PBB sepakati resolusi gencatan senjata Gaza

Ini Tanggapan Hamas soal Resolusi Gencatan Senjata di GazaSuasana pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB. (dok. X @UN)

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) akhirnya mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Amerika Serikat (AS) pun untuk pertama kalinya tidak mengeluarkan veto terkait gencatan senjata ini.

Dilansir dari laman resmi PBB, resolusi juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat untuk seluruh sandera.

Ini adalah pertama kalinya DK PBB menyepakati resolusi di Gaza sejak perang pecah antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Dalam pemungutan suara ini, DK PBB yang beranggotakan lima negara anggota tetap dan 10 negara anggota tidak tetap ini akhirnya sepakat untuk gencatan senjata segera di Gaza, dengan 14 negara setuju dan tidak ada yang menolak, serta AS memilih untuk abstain.

Baca Juga: Sekjen PBB: Kegagalan atas Resolusi DK PBB Tidak Dapat Dimaafkann

3. Israel marah karena AS tidak menggunakan veto

Sementara itu, dalam pemungutan suara ini, AS tidak menggunakan hak vetonya melainkan memilih untuk abstain. Pilihan AS ini membuat Israel marah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung membatalkan rencana kunjungan dua penasihat utamanya ke AS.

Sebelumnya, AS telah memveto tiga rancangan resolusi DK PBB soal gencatan senjata. Yang terbaru, AS menyodorkan resolusi gencatan senjata dan pembebasan sandera namun diveto China dan Rusia karena dianggap terlalu condong ke Israel.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya