Joe Biden dan Xi Jinping Ngobrol via Telepon, Bahas Apa?

Biden disebut ungkit soal TikTok

Intinya Sih...

  • Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden berkomunikasi via telepon membahas isu bilateral kedua negara
  • Biden menekankan perlunya menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan serta menyatakan keprihatinan soal dukungan China ke industri pertahanan Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah berkomunikasi via telepon membahas isu bilateral dua negara.

Dilansir dari CNN, Rabu (3/4/2024), percakapan telepon tersebut berlangsung pada Selasa, 2 Maret malam waktu setempat atau Selasa pagi waktu AS atas permintaan Biden.

“Presiden Xi Jinping menekankan bahwa prinsip strategis selalu menjadi hal mendasar dalam hubungan China dan AS, seperti kancing baju yang harus dipasang dengan benar,” sebut Kementerian Luar Negeri China.

Pembicaraan ini adalah pembicaraan perdana usai keduanya bertemu di San Fransisco pada November 2023.

Baca Juga: Trump Dihujat Usai Unggah Video Truk Bergambar Biden Diikat 

1. Berbicara selama 45 menit

Gedung Putih menyatakan, Biden dan Xi berbicara selama 45 menit dan disebut sebagai pembicaraan yang transparan dan konstruktif.

“Biden menekankan perlunya menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan menyatakan keprihatinan AS soal dukungan China ke industri pertahanan Rusia,” sebut Gedung Putih.

Biden juga mencatat kekhawatirannya soal taktik perdagangan China yang menurut Washington, hal tersebut merugikan para pekerja Amerika.

Baca Juga: China-Filipina Masih Geger soal Laut China Selatan 

2. Biden ungkit soal TikTok

Selain itu, Biden juga mengangkat soal isu TikTok. AS meminta TikTok dipisahkan dari ByteDance.

“Ini adalah masalah keamanan nasional Amerika,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.

Baca Juga: Temui Xi Jinping, Prabowo Akui Senang Bisa Kunjungi China

3. Xi Jinping paparkan tiga prinsip hubungan dua negara

Sementara, Xi memaparkan tiga prinsip yang harus ada di hubungan dua negara, antara lain adalah perdamaian harus dihargai.

Lalu, Xi menggarisbawahi stabilitas. Kedua negara harus menahan diri untuk tidak memperburuk hubungan serta tidak memprovokasi atau melewati batas.

Ketiga, kredibilitas harus dijunjung tinggi. Kedua negara harus menghormati komitmen satu sama lain dalam bentuk tindakan.

Baca Juga: Presiden Xi Jinping Terima Prabowo, Siap Kerja Sama Lebih Luas

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya