Joe Biden Nyapres di 2024, Gandeng Kamala Harris Lagi 

Biden-Harris juga jadi pasangan di pilpres 2020.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi mencalonkan diri di pemilihan Presiden AS 2024. Mengulang 4 tahun yang lalu, Biden kembali berpasangan dengan Kamala Harris, wakilnya saat ini.

“Ini bukan saatnya untuk berpuasa diri, karena itulah saya mencalonkan lagi,” kata Biden, dikutip dari CNN, Kamis (26/4/2023).

Usai mengumumkan pencalonan dirinya, Biden langsung berpidato di hadapan para serikat pekerja di Washington DC, di mana ia disambut cukup meriah.

Namun, banyak pihak mempertanyakan kemampuan Biden memimpin Negeri Paman Sam di usianya yang ke 86 tahun.

1. Diprediksi bakal melawan Donald Trump dan Nikki Haley dari Republik

Joe Biden Nyapres di 2024, Gandeng Kamala Harris Lagi Presiden Donald Trump (NTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/)

Biden disinyalir akan melawan Donald Trump dan Nikki Haley, eks Duta Besar AS untuk PBB di periode Trump, dalam pilpres tahun depan. Keduanya berasal dari Partai Republik.

Partai Republik bereaksi terhadap pengumuman Biden tersebut. Republik sangsi dengan berbagai kebijakan Biden yang dinilai gagal selama 3 tahun terakhir.

"Biden sangat tidak tersentuh sehingga setelah menciptakan krisis demi krisis, dia pikir dia pantas mendapatkan empat tahun lagi," kata Komite Nasional Republik.

"Jika pemilih membiarkan Biden 'menyelesaikan pekerjaannya', inflasi akan terus meroket, tingkat kejahatan akan meningkat, lebih banyak fentanil akan melintasi perbatasan terbuka kita, anak-anak akan terus tertinggal, dan keluarga Amerika akan menjadi lebih buruk," lanjutnya.

Baca Juga: Demokrat Lihat Biden sebagai Opsi Terbaik Melawan Republik

2. Tema kampanye Biden

Joe Biden Nyapres di 2024, Gandeng Kamala Harris Lagi Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden saat kampanye di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 11 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Bastiaan Slabbers

Biden mulai mencalonkan diri lagi dengan tema yang sama, yang mendukung partainya dalam pemungutan suara November, terutama tentang menjaga akses ke aborsi.

“Kebebasan pribadi sangat mendasar bagi siapa kita sebagai orang AS. Tidak ada yang lebih penting. Tidak ada yang lebih sakral,” kata Biden dalam video peluncuran, yang melukiskan Partai Republik mencoba membatalkan akses ke aborsi, memotong tunjangan pensiun Jaminan Sosial, membatasi hak suara, dan melarang buku yang tidak disetujui.

“Di seluruh negeri, ekstrimis MAGA (Make America Great Again) berbaris untuk mengambil kebebasan dasar itu. Ini bukan waktunya untuk berpuas diri. Itu sebabnya saya mencalonkan diri untuk pemilihan ulang,” tuduh Biden, mengacu pada slogan kampanye Trump dan para pendukungnya. 

Biden menghadapi beberapa penantang utama jangka panjang, termasuk guru swadaya Marianne Williamson dan aktivis anti-vaksin Robert Kennedy Jr. Calon dari Demokrat sendiri akan dikukuhkan pada konvensi nasional partai di Chicago pada Agustus 2024.

3. Usia Biden jadi hal yang dikhawatirkan

Joe Biden Nyapres di 2024, Gandeng Kamala Harris Lagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Sejauh ini, petinggi Partai Demokrat juga telah mengatasi kekhawatiran atas usia Biden dan sebagian besar menunjukkan persatuan partai, kata peneliti di Brooking Institution, Elaine Kamarck.

“Orang mungkin berharap dia berusia 60 tahun, bukan 80 tahun. Tapi tidak ada yang bisa Anda lakukan tentang itu. Memang begitu adanya,” katanya tentang Biden, yang saat ini adalah presiden tertua yang pernah memegang peran tersebut.

“Demokrat menyukai cara dia memerintah dan melihatnya sebagai orang yang kompeten dan mantap. Dan itu adalah perubahan besar dari presiden terakhir,” ucapnya, dilansir Al Jazeera

Baca Juga: Biden Salahkan Trump soal Kebangkitan Taliban di Afghanistan

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya